Iklan

Tanggapi Debat Pamungkas, Prof Nuzul Harap Pemilih Tak 'Beli Kucing dalam Karung' dan Politik Uang

tim redaksi timurkotacom
Selasa, November 12, 2024 | 8:04 AM WIB Last Updated 2024-11-12T01:04:30Z

Prof. Dr. A. Nuzul, S.H., M.Hum (Foto: Dok. Istimewa)

TIMURKOTA.COM, BONE- Debat Pamungkas Paslon Bupati dan wakil Bupati Bone telah dituntaskan. Bukan hanya pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bone yang merasakan beban berkurang satu.

Ketiga Paslon juga telah menggugurkan satu kewajiban yang mesti dilalui sebagai tahapan Pilkada 2024.

Mantan Rektor IAIN Bone, Prof. Dr. A. Nuzul, S.H., M.Hum berpandangan bahwa debat kedua ini, merupakan tanda bahwa para paslon telah menuntaskan janji yang disertai komitmen untuk menjalankannya jika kelak terpilih. 

"Paslon telah menarasikan visi dan misinya, telah mengelaborasi apa keinginan dan kebutuhan masyarakat. Jadi publik sudah harus terang benderang akan pilihannya, tidak lagi akan beli kucing dalam karung, dan juga tidak memilih karena politik uang," tuturnya.

Ia melanjutkan, dua debat yang berhasil dilaksanakan oleh penyelenggara Pilkada. Ibarat KPU telah memasarkan pigur Paslon ke publik/masyarakat yang mana yang layak dipertaruhkan ke depan untuk menahkodai Bone sebagai Kabupaten besar dan punya sejarah panjang keikut sertaannya dalam membangun bangsa. 

"Oleh karenanya, masyarakat sebagai pemegang kedaulatan (hak suara) harusnya menggunakan hak nanti, jangan golput sekalipun golput adalah tidak dilarang," tambahnya.

Menurutnya, pilkada adalah perhelatan konstitusional, perhelatan lima tahunan di daerah, dan satu satunya cara yg absah secara konstitusional pula dalm memilih pemimpin daerah. 

"Masyarakat berharap bahwa pilkada Bone mampu melahirkan pemimpin yg bisa diandalkan untuk memimpin kita, mampu menjaga dan mengeluarkan kita semua dari berbagai persoalan, kemiskinan, kesenjangan sosial pendidikan, ekonomi dan berbagai persoalan sosial lainnya," katanya lagi.

Terpenting kata dia yakni paslon yang betul-betul mengerti permasalahan daerah dan masyarakat. 

Mampu bersinergi dengan masyarakat, dan punya pengalaman, dan daya saing ke luar agar Bone tetap diperhitungkan di kancah daerah dan nasional, karena miliki Bupati/Wakil bupati yang handal dan berkemampuan. 

"3 Pigur paslon kita semua adalah putra daerah, dan tentu masing masing memiliki kemampuan SDM, pengalaman birokrasi pemerintahan, dan politik kemampuan mengambil kebijakan taktis jika diperlukan sebagai daerah otonom tanpa harus selalu menunggu apa petunjuk dari atas (provinsi dan pusat), boleh jadi itu kebijakan dan kewenangan berada di daerah kabupaten yang segera harus dituntaskan. Sebaliknya pula jangan kewenangan pusat diambil alih, kecuali jika sudah menjadi pendelegasian ke daerah," terangnya.

Dirinya mengajak masyarakat untuk memilih salah satu paslon dgn menggunakan pikiran jernih, pikiran rasional, dan wawasan luas, dan menjauhkan diri politik uang atau politik transaksional. 

"Mari berpilkada damai, mencintai Bone, menjaga persatuan, sama sama menggotong Bone ke depan dgn kekuatan serta energi positif. Juga terpenting adalah sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat daerah Bone, di bawa panji panji Assitoboneang," tutupnya. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tanggapi Debat Pamungkas, Prof Nuzul Harap Pemilih Tak 'Beli Kucing dalam Karung' dan Politik Uang

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }