Anggota DPRD Kabupaten Bone menerima aspirasi dari perwakilan Petani asal Kecamatan Bontocani (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Pasca menerima aspirasi dari perwakilan petani dari Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Jumat (08/11/24).
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bone, akan segera mengundang distributor, pengecer hingga kelompok tani dari 27 kecamatan untuk membahas terkait dengan keluhan warga.
DPRD Bone akan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk mengetahui pokok permasalahan yang ada di bawah. Pasalnya, para wakil rakyat mengaku mendapat laporan berbeda.
Pihak dari kementerian pertanian melaporkan bahwa stok pupuk di Kabupaten Bone dalam kondisi aman. Malah, ada tambahan kuota.
Begitu juga soal uang pelicin untuk mendapatkan bantuan alsintan. Dinas Pertanian Kabupaten Bone melaporkan bahwa tidak ada kejadian demikian.
Sementara fakta yang terungkap di lapangan berbanding terbalik dengan laporan yang diterima pihak DPRD Bone.
Ada masyarakat dimintaki uang Rp3 juta bahkan ada mengaku puluhan juta hingga ratusan juta demi mendapatkan bantuan dari pemerintah itu.
Anggota DPRD Kabupaten Bone, Andi Muh Idris Rahman mengaku heran dengan kondisi yang terjadi saat ini. Banyak keluhan, dan laporan dari petani, sementara pihak dinas terkai dan bahkan kementerian menyampaikan kondisi dalam keadaan baik-baik saja.
"Terus terang kami heran. Kenapa banyak sekali laporan, sementara dalam rapat dengan kementerian yang baru-baru kami lakukan, mereka menyampaikan jatah kuota pupuk untuk Kabupaten Bone bertambah," imbuhnya.
Sama dengan kementerian, pihak Dinas Pertanian Kabupaten Bone juga menyampaikan hal sama. Tidak ada uang pelicin.
Penyampaian dari Dinas Pertanian Kabupaten Bone ini perku ditelusuri dasarnya. Mengingat, di Desa Timurung, Kecamatan Ajangale, pihak pemberi dan yang menerima uang pelicin sudah mengakui ada.
"Kami juga sudah memanggil pihak Dinas Pertanian, dan mereka membantah adanya uang pelicin yang harus dikeluarkan,"bebernya.
Dia melanjutkan, pihaknya akan segera memanggil semua unsur terkait untuk mendengarkan apa pokok permasalahan yang terjadi.
"Menindaklanjuti aksi dan beberapa laporan dari perwakilan petani. Kami
akan memanggil Dinas Pertanian, Distributor, Pengecer dan perwakilan kelompok tani di 27 Kecamatan untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP)," tandasnya.
Sejumlah perwakilan petani dari Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan mendatangi kantor DPRD setempat, Jumat (08/11/24) Pukul 14.00 Wita.
Mereka menyampaikan aspirasi terkait dengan maraknya permainan mafia yang memperjual belikan bantuan alsintan.
Selain itu, para petani juga mengeluhkan adanya permainan dari pengecer pupuk yang melambungkan harga hingga menembus angka Rp150 ribu.
Perwakilan Petani Kecamatan Bontocani, Andi Abdul Rahman mengungkapkan bahwa kedatangannya di Kantor DPRD Bone untuk menyampaikan keluhan para petani di wilayahnya.
"Keluhan petani salah satunya kami harus mengeluarkan uang Rp600 ribu demi mendapatkan bantuan pompa air. Padahal itu merupakan bantuan dari kementerian pertanian yang semestinya gratis," ungkapnya kepada awak media di kantor DPRD Bone.
Kondisi itu diperparah dengan adanya dugaan permainan yang dilakukan pihak pengecer pupuk bersubsidi. Mereka menjual dengan harga menembus angka Rp150 ribu.
"Kalau eceran biasanya Rp105 ribu, sementara kami mencapai harga Rp150 ribu," lanjutnya.
Andi Abdul Rahman berharap agar ke depan pihak yang berwenang bersama dengan DPRD Bone memberantas pelaku mafia bantuan alsintan. (*)