Ribuan paket yang diduga akan digunakan sebagai bahan untuk money politik di Lappariaja (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Ribuan paket sembako yang terbungkus plastik berwarna hitam ditemukan di Kecamatan Lappariaja sementara dalam penanganan pihak Bawaslu dan Kepolisian.
Belum diketahui terkait dengan siapa gerangan pemilik dari ribuan sembako tersebut. Pasalnya dari informasi yang dihimpun tidak ada identitas kandidat di dalam paket tersebut.
Tim timurkota.com menemukan adanya stiker bertuliskan Rumah Relawan Dozer yang merupakan tim relawan pemenang Pasangan Calon Gubernur Sulawesi Selatan nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman (ASS)-Fatmawati.
Striker tersebut tertempel di pintu rumah tempat ditemukan paket tersebut.
"Tidak ada identitas dalam paket. Hanya di rumah itu ada tertempel stiker Dozer. Itu pun belum jelas apakah pemilik rumah bagian dari tim Dozer atau hanya sekadar tertempel di situ," ungkap sumber timurkotacom.
Sementara dalam pesan yang tersiar bahwa paket tersebut dituding merupakan milik dari kandidat Paslon Gubernur DIA bersama dengan Tegak Lurus yang merupakan tegline dari Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor 2 Andi Islamuddin-Andi Irwandi Natsir.
Sebelumnya, Ribuan paket sembako yang tiba-tiba diviralkan di akhir masa kampanye Pilkada Bone 2024.
Selain viral, muncul narasi yang beredar di media sosial bahwa paket sembako tersebut merupakan milik Pasangan Calon Nomor Urut 2, Andi Islamuddin-Andi Irwandi Natsir dengan tagline Tegak Lurus bersama dengan Paslon Gubernur Sulawesi Selatan.
"Ribuan Paket sembako yang akan dibagikan di Lappariaja, milik Tegak Lurus dan Danny Pomanto," bunyi pesan berantai tersebut.
Jubir Paslon Tegak Lurus, Azis Alkatiri mengatakan, bahwa terkait adanya isu pembagian sembako yang mengatasnamakan tegak lurus itu merupakan black campaign.
"Kami akan melaporkan oknum yang diduga menyebarluaskan informasi tersebut," ungkapnya.
Pihaknya, mengatakan bahwa Tegak Lurus menolak keras terkait dengan money politik.
"Kami dari tim pemenangan tegak lurus dari awal menolak keras adanya money politik atau politik sembako, bahkan kami telah membuat sayembara untuk menangkap oknum yang melakukan money politik," terangnya.
Azis melanjutkan, bahwa Sembako tersebut bisa saja dari paslon lain yang kemudian menuduh Pasangan Tegak Lurus.
"Jangan memframing tegak lurus dengan money politik, jangan-jangan ini merupakan sembako dari pasangan lain yang kemudian di tuduhkan kepada pasangan Tegak lurus," tutupnya. (*)