Foto kisah perselingkuhan (Dokumen) |
TIMURKOTA.COM- Tinggal sebuah rumah mewah di Kota Jakarta Rian. Banyak disukai wanita karena ketampanannya.
Dengan wajahnya yang menawan dan senyuman yang memikat, Rian bekerja sebagai asistennya seorang pengusaha kaya, Bapak Haris.
Bapak Haris adalah sosok yang sukses, namun sangat sibuk dengan urusan bisnisnya.
Di sisi lain, ada istrinya, Nia, yang masih muda dan menawan. Nia adalah wanita yang berusia dua puluh tujuh tahun, dengan tubuh yang masih bugar dan penampilan yang selalu terawat.
Suatu hari, ketika Bapak Haris pergi keluar kota untuk urusan bisnis, Rian ditugaskan untuk membantu Nia di rumah.
Awalnya, Rian membantu Nia dengan pekerjaan rumah tangga yang sepele, seperti memperbaiki perangkat elektronik dan mengangkat barang-barang berat.
Namun, seiring berjalannya waktu, pertemuan mereka semakin sering dan suasana semakin akrab.
Nia merasa nyaman dengan kehadiran Rian. Rian yang muda dan energik mampu membuatnya tertawa, sesuatu yang jarang ia rasakan sejak menikah dengan Bapak Haris.
Dalam kesendirian dan kerinduan akan kasih sayang, Nia mulai merasakan ketertarikan yang lebih dalam kepada Rian.
Rian pun tak kuasa menahan perasaannya; pesona Nia membuat jantungnya berdebar setiap kali mereka bertemu.
Suatu malam, saat mereka berdua sedang menonton film di ruang tamu, suasana menjadi semakin intim.
Nia berpaling ke Rian, dan dalam sekejap, bibir mereka bertemu. Kecupan pertama itu membawa mereka ke dalam dunia yang penuh gairah dan ketegangan.
Meskipun sadar akan risiko yang mereka ambil, keduanya terjebak dalam perasaan yang tak dapat mereka pungkiri.
Malam-malam berikutnya dipenuhi dengan rahasia dan kebahagiaan terlarang.
Mereka bertemu di tempat-tempat tersembunyi, berbagi tawa, canda, dan cinta yang tak dapat mereka ungkapkan kepada dunia. Namun, bayang-bayang kesedihan mulai menghantui Nia.
Ia tahu bahwa perselingkuhan ini dapat menghancurkan hidupnya dan Rian.
Rian, di sisi lain, merasa terjebak dalam dilema. Ia mencintai Nia, tetapi juga menghormati Bapak Haris yang telah memberinya pekerjaan dan kepercayaan.
Suatu hari, saat mereka sedang berbincang di taman, Nia menangis dan mengungkapkan rasa bersalahnya.
“Rian, aku tidak bisa terus seperti ini. Aku mencintaimu, tetapi aku juga mencintai suamiku. Ini bukan cara yang benar.” ungkapnya.
Mendengar kata-kata itu, Rian merasakan hatinya hancur. Mereka berdua tahu bahwa jalan ini tidak dapat terus berlanjut.
Dengan berat hati, mereka sepakat untuk mengakhiri hubungan terlarang mereka.
Rian berjanji untuk fokus pada pekerjaannya dan Nia berjanji untuk kembali ke kehidupan normalnya sebagai istri.
Beberapa minggu kemudian, saat Bapak Haris pulang dari perjalanan bisnis, Rian merasa lega melihat Nia kembali ceria di samping suaminya.
Namun, di dalam hati, Rian merindukan momen-momen indah yang telah mereka lalui. Ia tahu bahwa cinta yang mereka miliki akan selamanya menjadi kenangan yang manis dan pahit.
Kisah ini menjadi pelajaran bagi Rian dan Nia, bahwa cinta tidak selalu berjalan mulus, dan terkadang, sebuah pilihan harus diambil demi kebaikan semua pihak.
Mereka berdua melanjutkan hidup mereka, membawa serta kenangan indah yang akan selalu dikenang, meskipun terlarang. (*)