Suasana dialog Publik yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Isipol Unhas periode 2024/2025 (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Isipol Unhas periode 2024/2025 mengadakan dialog publik dengan tema “Dibawah Rezim Prabowo: Menuju Indonesia Emas atau Indonesia Cemas” pada Senin, (11/11/24)
Dalam dialog tersebut, HmI Komisariat Isipol Unhas menggandeng Direktur Walhi Sulawesi Selatan dan Ketua Divisi Litigasi dan Perkara PBHI Sulawesi Selatan sebagai Narasumber.
Dialog ini lahir sebagai respon terhadap berbagai permasalahan lingkungan, serta indikasi pelanggaran HAM masa lalu yang tidak terselesaikan hingga hari ini. Sehingga menimbulkan rasa “kecemasan” terhadap rezim ini kedepannya.
Muhammad Al-Amin sebagai direktur Walhi Sulawesi Selatan pada dialog ini menjelaskan tentang konteks lingkungan dibawah rezim Prabowo kedepannya, yang dimana ia menerangkan bahwa patut menaruh rasa kecemasan untuk rezim ini.
"Melihat wacana keberlanjutan yang diusung Prabowo saat kampanye membuat ia harus melanjutkan proyek strategis nasional. diantaranya adalah tentang pembangunan IKN, hingga hilirisasi. yang dimana hal itu memiliki potensi besar terhadap kerusakan lingkungan," ungkapnya.
Selanjutnya, Syamsul Rijal, S.H selaku Kepala Divisi Litigasi dan Perkara PBHI Sulawesi Selatan menjelaskan juga dengan nada “kecemasannya” terhadap konteks Hak Asasi Manusia dibawah rezim Prabowo kedepannya.
“Melihat kasus pelanggaran HAM masa lalu yang tidak selesai hingga hari ini, dan blunder menteri dari bapak Prabowo yang mengeluarkan statement bahwa tidak ada pelanggaran HAM berat dimasa lalu. menjadikan kita was was terhadap rezim ini”
“Sehingga, dapat saya tarik kesimpulan bahwa dalam konteks ini tidak ada keseriusan untuk menyelesaikan masalah ini” ujar Kepala Divisi Litigasi dan Perkara PBHI Sulawesi Selatan.
Akhir acara, kedua narasumber memberikan “Warning” kepada semua audiens untuk tetap “Cemas” dan mengawal rezim ini.