Ilustrasi tahanan perempuan terkait kasus narkoba (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Seorang perempuan bernama, Annah Pamelia alias Meli saat ini tengah menjalani proses persidangan di pengadilan negeri Watampone.
Meli tersandung kasus sabu setelah tertangkap oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten Bone sedang berpesta sabu.
Saat tertangkap Meli menyebut pria bernama, Mail yang diduga kuat sebagai penyuplai sejumlah paket sabu.
Meli yang merupakan warga Kelurahan TA, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, ditangkap oleh petugas Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bone.
Saat ini sementara dalam proses sidang pemeriksaan saksi. Dia akan dilanjutkan diadili pada Selasa (26/11/24) dengan agenda pembacaan tuntutan.
"Untuk sidang selanjutnya yakni pembacaan tuntutan oleh JPU," ungkap Ketua Majelis Hakim saat menunda proses persidangan.
Kronologi Penangkapan
Penangkapan ini terjadi setelah adanya laporan masyarakat mengenai dugaan penyalahgunaan narkotika jenis shabu di kediamannya.
Berdasarkan informasi, penangkapan Meli berawal dari laporan yang diterima pada tanggal 5 Agustus 2024. Masyarakat melaporkan bahwa Meli sering mengonsumsi narkotika di dalam rumahnya.
Tim BNNK kemudian melakukan penyelidikan dan mendatangi lokasi yang dilaporkan.
Setiba di lokasi, tim BNNK menemukan Meli dan dua wanita lainnya di dalam rumah.
Dalam pemeriksaan, Meli mengakui bahwa ia telah membeli narkotika jenis shabu dari Mail pada tanggal 3 Agustus 2024, seharga Rp 1.500.000. Meli membeli paket shabu tersebut dan mengonsumsinya secara berulang hingga penangkapan.
Saat pemeriksaan, petugas BNNK menemukan sisa shabu yang telah dibeli Meli, bersama dengan beberapa alat hisab shabu dan barang bukti lainnya di rumahnya.
Tidak Memiliki Izin
Meli juga tidak memiliki izin dari Menteri Kesehatan RI untuk mengedarkan narkotika tersebut.
Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa barang bukti positif mengandung Metamfetamina, yang terdaftar dalam Golongan I sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Meli kini menghadapi ancaman pidana berdasarkan Pasal 112 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. (*)