 |
| Mahasiswa dan pemuda melakukan unjuk rasa tuntut Mentan RI dicopot dari jabatannya (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Sulawesi Selatan (Germada Sulsel) melakukan unjuk rasa besar-besaran Istana Negara Jl Veteran, DKI Jakarta.
Dalam keterangan tertulisnya kepada awak media, Jenderal Lapangan, Wiranto mengatakan, tuntutan dari massa yakni pencopotan Mentan RI.
Demo dengan menyuarakan desakan agar Mentan dicopot dari jabatannya bermula dari dugaan pengancaman yang diduga dilakukan adik kandung Mentan berinisial, Serma AFR.
"Kami meminta kepada presiden untuk segera mencopot Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian RI," ungkapnya.
Mahasiswa menuding ada upaya dan Andi Amran Sulaiman mendukung adiknya yang telah dilaporkan dugaan kasus pengancaman menggunakan senjata api.
"Karena diduga melindungi adiknya oknum anggota TNI AD yang meneror dan mengintimidasi warga Sulsel," ungkapnya.
Wiranto dalam rilisnya melanjutkan, mereka memberi opsi kedua. Agar Mentan RI memilih mengundurkan diri dari jabatannya.
"Olehnya itu kami minta kepada Mentan RI untuk mengundurkan diri dari jabatannya," tutup dia.
Sebelumnya, Sosok oknum anggota TNI bernama, Serma Andi Arifuddin Sulaiman viral di media sosial setelah videonya diduga menodong warga di Kota Makassar menggunakan senjata api.
Meski belum diketahui motif dari kasus tersebut. Namun ada yang menyebutkan permasalahan tersebut diduga kuat akibat perseteruan anak Menteri Pertanian dalam pemilihan Ketua Umum, Hipmi Sulsel.
Harmansyah yang merupakan pemilik rumah yang didatangi oknum TNI tersebut diduga kuat berada dalam kubu yang menjadi lawan Andi Amar Ma'ruf.
Dari informasi yang dihimpun, sebelum terjadi insiden tersebut. Rombongan Andi Amar yang merupakan putra Menteri Pertanian sempat mengalami insiden usai mengikuti sesi debat kandidat pemilihan Ketua Hipmi.
Ada yang mengklaim bahwa mereka dihadang puluhan orang diduga merupakan suruhan dari Harmasyah. Selain teriakan terdengar juga suara ledakan petasan.
Menerima informasi tersebut membuat Serma Arifuddin sebagai paman dari Amar bertindak. Mereka mendatangi rumah Hermasyah yang saat itu hanya ada anaknya.
Warga bernama, Murni memberi kesaksian terkait dengan kedatangan anggota TNI tersebut.
"Waktu saya mau keluar memang sudah ada beberapa anggota TNI. Diantara mereka ada yang marah-marah dengan mengacungkan pistol. Dia mengatakan juga kalau pistol tersebut ada pelurunya dan akan dipakai tembak kepala pak Harmansyah," ungkap, Murni.
Kapendam XIV/Hasanuddin Kolonel Inf Mangapul Hutajulu menyebut polisi militer telah turun tangan mengusut kasus tersebut.
Oknum TNI berlagak koboi seperti dalam video beredar itu telah dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Untuk oknum anggota tersebut saat ini sedang dalam pemanggilan oleh pihak Denpom IV/Makassar untuk dilakukan pemeriksaan dalam proses penyelidikan," kata Kolonel Mangapul. (*)
