Iklan

Diduga Kuasai Bantuan Pertanian, Kepala Desa di Bone Terancam Proses Hukum

tim redaksi timurkotacom
Selasa, Oktober 15, 2024 | 7:45 AM WIB Last Updated 2024-10-15T00:45:20Z

Ilustrasi salah satu Kepala Desa di Bondowoso ditangkap setelah terlibat dalam kasus bantuan pertanian (Foto: Dok. Istimewa)

TIMURKOTA.COM, BONE- Kepala desa diminta untuk tidak bermain-main dalam penyaluran bantuan pertanian yang bersumber dari Kementerian Pertanian RI.

Pasalnya, Aparat Penegak Hukum (APH), Kejaksaan dan Kepolisian akan melakukan penelusuran jika bantuan dari kementerian tersebut tidak tepat sasaran.

Salah satu contoh kasus yakni terjadi di Kabupaten Bondowoso, dimana seorang kepala desa dipidanakan dan resmi ditahan Kejaksaan Negeri setempat lantaran menguasai bantuan alsintan yang semestinya dimanfaatkan untuk kelompok tani.

Dalam perkara tersebut kepala desa ditetapkan tersangka dan langsung menjalani penahanan lantaran empat alsintan dia kuasai dan bahkan ada yang diduga dipersewakan untuk mencari keuntungan pribadi.

Kejadian yang hampir sama terjadi di Desa Timurung, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. 

Dalam aduan kelompok tani, hampir semua bantuan dikuasai kepala desa. Meski sebelumnya para kelompok tani yang datang sendiri menerima bantuan tersebut di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone.

Namun setelah sampai di lokasi bantuan kemudian diambil alih dan dikumpulkan di rumah kepala desa. Hal ini memicu reaksi dari beberapa anggota kelompok tani.

Mereka menuding ketuanya telah menjual dan menyalahgunakan bantuan tersebut. Sementara para ketua kelompok tani yang dikonfirmasi mengatakan bantuan diambil alih kepala desa.

Kepala Desa Timurung, Hj Suryani kepada media timurkotacom mengatakan, dirinya akan segera menyerahkan bantua tersebut.

"Paling lambat besok (Rabu (16/10/24) akan saya serahkan semua. Bahkan untuk hari ini sudah ada tersalurkan setelah ada laporan dari ketua kelompok terkait dengan nama-nama anggotanya," ujar dia.

Hj Suryani mengakui bahwa saat ini bantuan alsintan dan bibit jagung yang diperuntukkan untuk kelompok tani diamankan di rumahnya.

Ia mengatakan, bahwa selama penyaluran bantuan baru kali ini dirinya ikut campur. Sebelumnya diserahkan sepenuhnya ke kelompok tani. 

Keputusan Hj Suryani menyimpan bantuan di rumahnya meninggalkan tanda tanya di kalangan kelompok tani. Mereka menilai bahwa bantuan tersebut berpeluang besar dijadikan sebagai bahan kampanye paslon tertentu.

"Tidak ada kaitannya dengan calon bupati. Saya tahan dulu dalam beberapa hari ini, karena saya mau pastikan itu bibit langsung di petani bukan ketuanya," ungkap, Hj Suryani.

Dia beralasan, bahwa pihaknya mendapat informasi bahwa ada masalah dalam penyaluran bantuan oleh ketua kelompok tani.

"Ada beberapa kelompok melapor anggotanya, makanya penyaluran bantuan kali ini saya ambil alih," lanjut dia.

Keputusan Hj Suryani mengambil alih penyaluran bantuan di tengah suasana perpolitikan menimbulkan pertanyaan.

"Baru kali ini saya ambil alih. Karena adanya laporan warga. Kemarin-kemarin kalau ada bantuan semua melalui ketua kelompoknya," tukas dia.

Dia membantah tudingan bahwa sudah satu bulan bantuan tersebut dia simpan di rumahnya.

"Baru tiga hari, ini sementara saya minta ketua kelompok untuk mendata. Kalau kelompok taninya sudah kumpul langsung orangnya yang terima," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Kelompok tani, Kanna di Desa Timurung, Kabupaten Bone mengeluhkan bantuan alsintan dan bibit jagung ditahan di rumah kepala desa.

Kepada timurkotacom, Kanna mengatakan, bahwa dirinya sudah pernah mempertanyakan bantuan tersebut namun dirinya tak mendapat jawaban memuaskan dari kepala desa.

"Saya sudah tiga kali mendapat bantuan namun tidak begini prosesnya. Dulu asal sudah diusulkan proposal dan diterima, maka bantuan diambil lalu diserahkan ke kelompok tani," ujarnya, Senin (14/10/24)

Sementara untuk bantuan terbarunya, dia menjelaskan setelah menjemput di Dinas Pertanian Kabupaten Bone, dia diminta untuk kumpulkan di rumah kepala desa.

"Traktor sama bibit jagung. Menjadi masalah karena ada 29 orang anggota kelompok mempertanyakan. Takutnya saya yang dituduh menjual bantuan," tambahnya.

Dia berharap bantuan tersebut segera diserahkan tanpa mesti ada embel-embel permainan politik. Apalagi saat ini momen kampanye Paslon Bupati dan Wakil.

Hingga berita diturunkan belum ada konfirmasi dari Kepala Desa Timurung, timurkotacom akan terus berupaya untuk mewawancarai terkait bantuan tersebut. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Diduga Kuasai Bantuan Pertanian, Kepala Desa di Bone Terancam Proses Hukum

Jangan lupa ikuti kami di


Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }