Iklan

Curhatan Petani di Bone, Dijadikan Bahan Kampanye di Tengah Kesulitan Dapatkan Pupuk dan Harga Hasil Panen Anjlok

tim redaksi timurkotacom
Rabu, Oktober 16, 2024 | 6:33 PM WIB Last Updated 2024-10-16T11:41:02Z


Ilustrasi jagung hasil panen petani (Foto: Dok. Istimewa)
TIMURKOTA.COM, BONE- Sejumlah petani di Kabupaten Bone mempertanyakan klaim dari pihak tertentu dan aktor politik yang menyebut telah banyak berjasa mensejahterakan petani.

Para petani keberatan dengan klaim tersebut dan seakan bahwa ada figur besar yang telah memperjuangkan mereka hingga sejahtera.

Namun nyatanya, apa yang selama ini diklaim berbanding terbalik dengan yang terjadi di lapangan. Menurutnya, pupuk masih sulit didapatkan, kalaupun ada harganya mahal.

Sementara harga hasil bumi mereka khususnya jagung selalu anjlok di saat musim panen raya. Sehingga para petani merasa hasil yang diperoleh tak sebanding dengan pengorbanan.

"Tidak perlu diklaim bahwa petani sudah sejahtera. Kalau perlu survey di mana lokasi di Kabupaten Bone ada petani yang merasakan stabilitas harga. Pupuk pun demikian harganya sangat mahal," ungkap Junardi (30) saat dikonfirmasi timurkotacom.

Junardi melanjutkan, sudah menjadi tradisi bahwa ketika tiba musim panen raya maka harga anjlok. Sementara di saat hasil panen petani sedikit, harga akan mengalami kenaikan.

"Kalau memang mampu dan katanya ada orang Bone hebat di pertanian maka kami minta stabilkan harga. Begitu juga dengan pupuk, kalau hanya bibit tidak perlu bantu, kami bisa beli sendiri asal pemerintah mampu stabilkan harga," lanjut dia.

Junardi mengajak para petani untuk tidak melakukan pembohong publik dengan menyebut bahwa mereka sudah sejahtera.

"Sejahtera dari mananya?, petani ini nyawanya ada pada stabilitas harga sama tentunya pupuk. Pemerintah butuh keseriusan menangani permasalahan ini," tukas dia.

Petani lain, Haris mengatakan, mereka sudah sangat sabar menghadapi situasi yang terjadi saat ini. 

"Kalau mau kasih bantuan, paling penting stabilkan harga. Dengan kondisi seperti ini, saya bisa katakan kalau ada klaim sukses pertanian di Bone itu hanya mungkin orang dekat sama pejabat," tuturnya.

Haris mengaku harga pupuk saat ini berkisar Rp200 ribu, sementara hasil panen hanya sebesar Rp3.300 perkilo. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Curhatan Petani di Bone, Dijadikan Bahan Kampanye di Tengah Kesulitan Dapatkan Pupuk dan Harga Hasil Panen Anjlok

Jangan lupa ikuti kami di


Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }