 |
| Oknum lurah diduga kuat terlibat dalam politik praktis (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Meski Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bone telah menyerahkan berkas Lurah Pallette untuk diproses secara hukum.
Namun, sejumlah oknum lurah dan camat masih terus melakukan kampanye untuk memenangkan Pasangan Andi Asman Sulaiman-Andi Akmal Pasluddin atau Beramal.
Dalam gambar hasil tangkap layar yang diterima timurkotacom, sejumlah lurah secara terang-terangan ikut mengkampanyekan Paslon.
Salah satunya Lurah Manurunge sebagai mana tertulis dalam obrolan grup dengan nama WhatsApp Lurah Manurunge A. Kiki.
Ia bahkan berpose bersama dengan beberapa orang di posko pemenangan Beramal di Kelurahan Manurunge.
"Posko Matajang, Kelurahan Manurunge," tulisnya memberi keterangan foto yang ia unggah ke grup WhatsApp.
Dalam obrolan tersebut, nama WhatsApp
Deny Wahyudi yang diduga Camat Tanete Riattang mengapresiasi dan meminta untuk terus bergerak melakukan sosialisasi.
"Terus bergerak etta lurah," tulisnya.
Ini merupakan yang kedua kalinya Lurah Manurunge terpantau diduga ikut terlibat dalam sosialisasi Paslon Beramal.
Sebelumnya sebuah foto dirinya bersama dengan warga yang memegang kartu nama pasangan Beramal.
Sebelumnya diberitakan, Aparatur Sipil Negara (ASN) mendominasi dugaan pelanggaran pada tahapan Pilkada 2024 di Kabupaten Bone.
Hampir setiap hari ada saja, oknum ASN yang secara terang-terangan berpihak dan mendukung salah satu paslon.
Setelah camat, dan kepala dinas. Kini muncul lagi, lurah. Mereka membuat grup WhatsApp dengan nama Lurah Beramal.
Tagline Beramal ini digunakan pasangan, Andi Asman Sulaiman-Andi Akmal Pasluddin.
Dalam percakapan di grup yang bocor ke publik. Sejumlah oknum lurah terlibat dalam obrolan membahas Paslon Beramal.
Bahkan salah seorang penghuni grup memajang fotonya bersama Andi Asman Sulaiman kemudian menulis dengan narasi sembari mendoakan agar Andi Asman Sulaiman terpilih pada Pilkada Bone 2024.
Informasi yang dihimpun timurkotacom, di grup tersebut sedikitnya ada 44 orang penghuni. Mereka diduga menyusun strategi untuk melakukan kampanye secara massif di wilayah masing-masing tanpa terdeteksi Bawaslu.
Menanggapi hal itu sejumlah masyarakat memberi respon. Mereka menyebut para ASN tersebut secara terang-terangan berpolitik praktis mesti ditindak tegas.
"Ini yang kesekian kalinya, kami berharap ada ketegasan dari pihak Bawaslu dan Gakkumdu," ungkap, Muh Arfan.
Ridwan mengatakan, apa yang dilakukan ASN seperti tak lebih dari upaya untuk menunjukkan kepada Paslon bahwa mereka bekerja.
"Inilah resikonya berpolitik praktis tanpa modal yang bagus. Seakan hanya membuat pelanggaran sebagai salah satunya jalan supaya pihak paslon tahu kalau ASN ini kerja untuk mereka ini yang terjadi di Kabupaten Bone," tambahnya.
Hingga berita diturunkan belum ada klarifikasi dari oknum lurah yang masuk dalam grup tersebut. (*)
