TIMURKOTA.COM, SINJAI- Diskusi yang hampir memakan waktu luangnya berlangsung 1,5 jam, Muzayyin Arif degan seriusnya membedah sejumlah persoalan yang ada di Kabupaten Sinjai.
Mulai dari hutang Pemerintah dan kondisi Ekonomi yang lesu serta jumlah pengangguran di Bumi Panrita Kitta yang semakin naik angkanya.
Disela diskusi H Muzayyin Arief menyimpulkan setelah merinci secara detail bahwa tugas berat pemimpin di Sinjai kelak merupakan pelunasan hutang dan mengurangi angka pengangguran dengan cara melakukan pembinaan SDM dan peletakan infrastruktur perekonomian secara merata.
"Hutang negara yang harus dikembalikan dan juga bagaimana menata infrastruktur UMKM dan pembinaan generasi mandiri lokal bergerak di bidang UMKM,"ungkapnya.
Menurutnya butuh pemimpin memiliki Jiwa kepemimpinan untuk mencapai tujuan bersama.Sifat ini dimiliki oleh para pemimpin yang mendorong pengikutnya untuk bekerja dengan semangat dan percaya diri.
"Dibutuhkan Integritas dan kejujuran
seseorang yang dapat diandalkan sangat efektif menjadi pemimpin. Kedua sifat ini sering kali berhubungan dengan kepentingan utama yang dimiliki rekan, tim, dan keseluruhan organisasi"ungkapnya.
Kemudian dijelaskan lagi Direktur sekolah insan Cendekia Madani Serpong sejak 2013 ini bahwa Pemimpin terutama memiliki Iman yang kuat pemahaman agama yang cukup karena merupakan tiang pemimpin untuk menciptakan keadilan,menurutnya tanpa itu semua hanya cerita belaka.
"Kita juga harus kuatkan paham agama karena itu pondasi person sebagai pemimpin karena tanpa pemahaman itu dituangkan dalam nilai falsafah tentu tidak ada akan membatasi nafsu pemimpin itu,"ungkapnya
Pertama kita pemimpin harus memiliki Kemampuan untuk menyelesaikan konflik walau tidak selalu terjadi, akan tiba saatnya situasi yang menantang muncul dalam pengalaman karier seseorang. Keahlian yang kuat dalam menyelesaikan konflik sangat diperlukan agar pemimpin dapat berperan secara efektif.
"Konsep ini pada dasarnya bersifat situasional, membutuhkan keterlibatan pemimpin secara langsung dalam masalah, menuntut kerja sama tim untuk mencari solusi, serta memerlukan evaluasi terhadap dampak dari penyelesaian konflik,"ungkapnya.
Menurutnya selain itu rasa iba sangar dibutuhkan guna untuk menjadi indera pemimpin untuk mendengarkan sudut pandang pihak lain merupakan konsep dari jiwa kepemimpinan.
"Ketika seseorang membangun relasi dengan rekan kerja, diperlukan adanya pengertian, pengetahuan tentang kepentingan bersama, dan usaha untuk mempelajari masing-masing individu secara aktif konsep ini menciptakan kepercayaan sehingga membuat seseorang memperoleh kepuasan kerja,"jelasnya.