TIMURKOTA.COM, BONE- Upaya sogokan yang diduga dilakukan terhadap Koordinator Forum Bersama (Forbes) Anti Narkoba Bone, Dr H Andi Singkeru Rukka banyak mendapat perhatian publik.
Bahkan salah seorang mantan bandar sabu secara diam-diam menghubungi redaksi timurkotacom, untuk menanggapi hal tersebut.
Menurutnya, upaya sogokan tersebut ada dua kemungkinan, selain ingin kasus tak dikawal. Dirinya juga curiga ada upaya jebakan untuk melemahkan perjuangan Forbes.
"Ini permainan licik, ada upaya melemahkan gerakan teman-teman Forbes melalui iming-iming sogokan. Saya 15 tahun di dunia ini, bahkan pernah menjadi penyambung antara Malaysia-Indonesia. Saya tahu maksud dari upaya sogokan seperti itu," ungkap pria yang minta namanya diinisialkan, AKR.
AKR mengatakan, untuk bandar besar pengawalan tidak hanya dilakukan di persidangan Pengadilan Negeri. Karena menurutnya, dengan memiliki banyak uang, bisa saja vonis tinggi di pengadilan negeri tapi di tingkat banding dan kasasi rendah atau bahkan bebas.
"Semua bisa dimainkan, kalau memang betul jaringan internasional sampai tingkat Mahkamah Agung saja mereka masih punya peluang bebas," jelasnya.
AKR mengaku, untuk jaringan internasional Malaysia dirinya masih ingat beberapa nama perantau asal Bone.
"Masih ada beberapa, tapi susah narkoba ini salah sedikit kita dianggap menuduh tanpa ada barang bukti. Kalau khusus Malaysia-Indonesia diperbatasan tidak pernah muncul nama Jhon, kecuali kalau pakai perwakilan atau gerbong Singapura dan Filipina. Namun saya juga sudah lama berhenti sejak 2016 lalu," imbuh pria yang saat ini lebih banyak beribadah setelah bertaubat.
Dia mengatakan, ada banyak jaringan sabu internasional masuk ke Indonesia. Dia menyebut selain Malaysia ada Singapura dan Filipina.
"Ada semua gerbongnya masuk melalui jalur itu. Namun saya hanya tahu sedikit untuk jalur Malaysia karena pernah, dan sudah pernah juga jalani hukuman sebelum berhenti total," imbuhnya.
Pria asal Kabupaten Bone yang saat ini masih berada di Malaysia bersama keluarga mengatakan jika ada bandar yang mampu menembus perbatasan Filipina maka dipastikan punya barang bukti besar.
"Kalau melalui Filipina bukan kilo tapi bisa Ton. Saya juga tidak mengetahui siapa-siapa bandar dari Indonesia Timur yang bisa akses sampai ke sana. Saya pun tidak mau sembarang kasih bocoran karena sekarang fokus untuk beribadah saja bersama keluarga," tutupnya.
Konsistensi Forum Bersama (Forbes) Anti Narkoba Kabupaten Bone dalam mengawal proses hukum terduga bandar sabu, Koko Jhon atau Kj coba digoyahkan dengan iming-iming sogokan.
Tak tanggung-tanggung, Koordinator Forbes Anti Narkoba, Dr H Andi Singkeru Rukka mengaku didatangi oleh seseorang yang mengaku orang suruhan untuk menawarkan opsi damai dengan uang.
"Pertama saya dihubungi melalui sambungan telepon seluler pada Minggu (14/07/24) waktu itu saya berada di kebun. Saya balik ke kota usai salat duhur. Awalnya saya tidak tahu siapa yang menelepon," ungkap, Andi Singke. (Muis Pamungkas/*)