 |
| Ilustrasi penangkapan kasus sabu (Foto: Dok. Istimewa) |
Mereka melakukan transaksi seakan membeli barang kebutuhan sehari-hari tanpa khawatir aksinya akan tercium pihak Aparat Penegak Hukum (APH).
Seperti halnya yang dilakukan, Adi Bin Muh Haya. Pria yang beralamat di Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur itu diringkus polisi usai memesan paket sabu.
Saat ini dirinya tengah menjalani proses sidang di pengadilan Negeri Watampone dengan agenda pemeriksaan saksi.
Adi akan kembali menjalani sidang dengan pemeriksaan saksi-saksi dari penuntut umum pada Rabu (17/07/24) Pukul 09.00 Wita.
Dari kronologi yang didapatkan timurkotacom, Adi awalnya berkomunikasi dengan seorang rekannya bernama, Anca.
Adi yang selama ini dikenal sebagai kurir sabu diminta oleh Anca untuk membeli paket sabu dengan harga Rp700 ribu.
"Saudara Anca menghubungi terdakwa dengan mengatakan 'Bisa Minta Tolong Dibelikan Sabu'. Lalu kemudian, Adi menanyakan paket harga berapa yang ingin dipesan," terang, Jaksa Penuntut Umum (JPU) saat membacakan dakwaannya.
Masih lanjut JPU sebagaimana dikutip media ini. Setelah Adi menerima pesanan dari Anca. Ia kemudian menemui seorang bandar bernama, Setti.
Usai melakukan transaksi, Adi meninggalkan lokasi dengan maksud ingin mengantar paket sabu pesanan Anca.
Namun apes bagi dirinya, dia diberhentikan sejumlah pria berpakaian preman yang memperkenalkan diri sebagai anggota dari kepolisian.
Adi diamankan bersama barang bukti dan saat ini dirinya tengah menjalani proses sidang. Ia dijerat Pasal 114 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. (*)
