 |
| Ilustrasi perkelahian di dalam mobil (Foto: Dok. Istimewa) |
Pasalnya, TA memilih melanjutkan proses hukum ke pihak kepolisian dengan tuduhan tindak penganiayaan.
Perkara keduanya saat ini telah sampai pada proses persidangan di Pengadilan Negeri Watampone.
Sidang akan kembali digelar pada Rabu (17/07/24) dengan agenda pemeriksaan saksi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh timurkotacom, perkara melibatkan terdakwa IS dengan korban, TA bermula dari faktor kecemburuan.
IS kabarnya terbakar emosi setelah menemukan, AT bersama dengan seorang wanita berinisial R di salah satu cafe di Kota Watampone.
Terdakwa, IS sempat mendatangi tempat duduk korban bersama wanita R untuk menanyakan status hubungan keduanya.
"Namun hal itu tidak dihiraukan oleh R. Bahkan dia meminta kepada korban, AT untuk tidak menghiraukan apa yang disampaikan terdakwa IS," ungkap, Jaksa Penuntut Umum (JPU) saat membacakan dakwaan.
Ketika AT bersama dengan R meninggalkan lokasi menggunakan mobil. Tiba-tiba datang, IS mengetuk pintu mobil lalu masuk melalui pintu bagian kiri mobil.
IS diduga kuat masuk ke dalam mobil lalu mencekik leher kemudian memukul bagian belakang kepala korban.
Mendapat serangan, AT kemudian memilih keluar dari mobil untuk meminta pertolongan. (*)
