TIMURKOTA.COM- Seorang pemuda mengaku bernama, Steven mengaku menjadi simpanan seorang istri pejabat publik. Dari hubungan menyimpan yang dilakukan itu dirinya mendapat uang sampai Rp60 juta.
Uang tersebut dia dapatkan langsung dari wanita yang selama ini dia layani layaknya suami istri ketika lagi butuh. Menurutnya tante tersebut dalam keadaan kesehatan terganggu.
"Baik, di sini saya akan menceritakan sebuah kisah terkait dengan hubungan saya dengan tante-tante yang sebetulnya dalam keadaan sakit," ujarnya membuka pembahasan.
Dirinya memulai hubungan dengan istri pejabat tersebut bermula saat sempat dipecat dari perusahaan tempat dia bekerja pada masa Covid-19 lalu.
Dalam keadaan menganggur, dirinya mengaku mendapat ajakan dari salah seorang rekannya. Dia langsung merespon dengan mendatangi temannya tersebut.
"Karena memang butuh pekerjaan saya mendatangi lokasi yang dimaksud. Rupanya tempatnya merupakan kontrakan. Di tempat itu saya bertemu dengan anggota dari pejabat yang memiliki banyak istri," ungkapnya.
Dia melanjutkan, pejabat tersebut memiliki banyak istri. Namun dia selalu menugaskan pemuda untuk mengawal masing-masing istrinya.
"Jadi ceritanya pejabat ini mengguna-gunai istrinya. Agar setiap laki-laki yang mendatangi rumah tempat dia tinggal selalu dianggap sebagai suaminya. Artinya istri ini seperti hilang ingatan," lanjut dia.
Dirinya mengaku dibayar untuk sekadar menjadi pengganti pejabat tersebut. Dia diminta untuk mengawal dan bahkan kadang dirinya memanfaatkan momen itu untuk tidur dengan istri bosnya.
"Tujuan utama melakukan itu agar istrinya tetap nyaman merasa terlayani dengan baik. Semua kebutuhan terpenuhi, meski sebetulnya suaminya sendiri tidak ada di rumah itu," tukasnya.
Setelah dia bertemu dengan istri pejabat. Dirinya langsung ditawari untuk tinggal bersama dengan salah satu istrinya.
"Waktu itu langsung ditawari untuk eksekusi saja. Dia bilang kalau mau biar sekarang. Diantar ke rumah istri itu untuk bertemu secara langsung," terangnya.
Setelah bertemu dia mengaku terpaksa memilih. Meski sebetulnya wanita tersebut tidak cantik dan dari segi tipe bukan yang bisa buat dirinya jatuh cinta.
Namun karena alasan butuh pekerjaan. Maka dirinya memilih menikmati pekerjaan barunya itu. Dari awal kata dia merasa aneh karena baru pertama kali dalam hidupnya menjadi simpanan istri pejabat.
"Pas sampai di sana saya bertemu dengan istri pejabat tersebut. Di situ juga baru saya ketahui bahwa satu istri ini ada dua laki-laki yang secara bergantian menjaga dalam sepekan," terangnya.
Akhirnya setelah menyampaikan bahwa dirinya yang akan menjaga, kemudian dia diajak masuk ke dalam kamar pribadi pejabat tersebut.
"Untuk dihari pertama itu diisi dengan jalan dan makan sama. Jadi belum langsung melakukan hubungan ranjang," tukasnya.
Dia menambahkan, ketika istri pejabat tersebut nyaman dengan pelayanan dari pemuda tersebut. Maka, akan diperpanjang dalam sepekan.
"Setelah jalan, nonton, makan kemudian pada malah hari disitulah terjadi hubungan pertama. Ya normal saja layaknya seorang suami istri," terangnya.
Dirinya mengaku hanya menjalankan tugas. Bukan untuk menikmati, karena memang pasangan yang bayar dia sudah berada pada kisaran usia 40 an tahun.
"Namanya juga sudah ibu-ibu. Menikmati pun tidak. Mungkin berbeda cerita ketika masih berusia 30 an tahun. Namun karena pekerjaan ya jalani, meski pun tidak menikmati," terangnya.
Ia mengaku tetap profesional untuk memberi pelayanan terbaik kepada orang yang telah membayarnya tersebut. Dirinya rela melakukan apapun meski tidak didasari dengan cinta.
"Kalau dilihat dari penampilan juga tidak mampu membuat kita bernafsu. Namun karena tuntutan maka harus dibuat supaya dia merasakan kepuasan," bebernya.
Namun disatu sisi dirinya juga merasa kasihan melihat apa yang dialami oleh wanita yang menyewa dirinya.
"Kalau pagi-pagi saat hendak keluar bekerja ya memang dilayani layaknya suami. Dipakaikan baju, dasi. Dan saya juga merasa diperlakukan dengan baik," tuturnya.
Bahkan dirinya dibuatkan sarapan. Dalam sepekan dua kali pria melakukan hal sama dengan wanita yang merupakan istri pejabat itu.
"Dalam satu minggu itu pasti ada pergantian. Terkecuali kalau memang pria lain yang mendapat tugas sedang berhalangan datang," tukasnya.
Setelah dirinya akrab dengan wanita yang menyewanya tersebut. Dia selalu diminta untuk masuk kerja, karena wanitanya merasa nyaman dan dilayani dengan baik.
"Kalau memang terkait pelayanan diantara yang lain mungkin saya dianggap bikin nyaman. Karena saya orangnya humoris," terang dia.
Dia melanjutkan, bosnya atau pejabat tempat dia bekerja memiliki empat orang istri. Sehingga membutuhkan karyawan untuk menjaga.
"Saya bahkan tidak pernah bertemu secara langsung dengan bos pria. Hanya ibu yang itu memang selalu ada dan saya temani," katanya.
Menurutnya, ada salah seorang saudara dari perempuan tersebut bahkan mengetahui bahwa sebetulnya pria yang ada di rumah ditugaskan untuk bersama-sama dengan istri bosnya.
"Inikan istrinya dilengkapi dengan semua fasilitas. Hanya saja dia seakan seperti dalam penjara. Selalu dijaga untuk tidak kemana-mana," terangnya.
Istri pejabat tersebut baru akan keluar setelah ada pria yang mendampingi. Bertindak sebagai pengawal sekaligus juga sebagai suami.
"Semua dilakukan sama dengan wanita lain. Seperti olahraga setiap pagi, jogging di kawasan gor stadion. Semuanya normal yang tidak normal hanya kelakuan," bebernya.
Dirinya menjalani aktivitas sepeti itu selama enam bulan. Dengan gaji yang tentunya setiap bulan lancar.
"Untuk bayarannya setiap ketemu Rp1 juta. Dalam satu minggu dua kali ketemu. Lumayan buat nyambung hidup dan menabung," terangnya.
Setelah berjalan kurang lebih enam bulan berlalu. Steven menghentikan komunikasi dengan istri bos. Dirinya kemudian bertemu dengan wanita yang belakangan juga ketahuan butuh laki-laki untuk dikadikan simpanan.
"Namun yang ini saya mengalami kesulitan untuk mendekati. Dari faktor usia juga sepertinya dia masih 30an," bebernya.
Dalam setiap minggunya dia kembali melayani wanita dengan bayaran Rp1 juta per satu kali bertemu.
"Namun ini punya kriteria yang lebih tinggi. Dia bahkan menilai pria dari tinggi dan harus sesuai dengan tipenya," lanjut Steven.
Untuk perempuan yang berusia 30 tahun tersebut. Lebih sering ingin dilayani layaknya sebagai suami istri.
"Karena mungkin itu faktor usia masih muda sehingga tinggi keinginan untuk merasakan hubungan suami istri," terang dia.
Pasangan kali ini dia selalu minta dilayani dengan romantis. Alhasil, Steven mengaku mengubah pola pelayanan dari wanita yang dia dapatkan sebelumnya.
"Sama seperti pertama, setelah berkenalan. Kita jalan, makan, nonton, malamnya cek in di hotel. Ini mintanya dilayani secara maksimal di kamar hotel," terang dia.
Setelah masuk ke dalam hotel mereka kemudian berbincang bersama. Setelah lama wanitanya meminta agar diberi pelayanan lebih.
"Di dalam kamar itu dia minta untuk dipuaskan. Ya sudah saya melakukan dan memang sempat sedikit kewalahan akibat dari permainan dari wanit tersebut," tuturnya.
Dalam melakukan hubungan, wanita yang menyewa dirinya meminta berbagai macam cara untuk sekadar memuaskan dirinya.
"Kalau wanita yang ini banyak maunya. Dia minta berbagai gaya. Itulah yang membuat saya sedikit kewalahan," lanjutnya.
Dia menerangkan untuk mendatkan bayaran yang lebih. Maka pria harus mampu memberi kepuasan lebih.
"Kalau hanya menemani itu beda, kemudian berhubungan juga harus mampu membuat dirinya terpuaskan. Itu baru bisa mendapatkan uang banyak," terangnya.
Cerita dari Steven menggambarkan kerasnya kehidupan di Ibu Kota. Pria dan wanita bahkan menjual diri demi bertahan hidup (*)