Iklan

Selengkapnya: Cerita Wanita Cantik Berpenghasilan Rp15 Juta Perhari Hasil Jual Diri ke Pria Bule

tim redaksi timurkotacom
Kamis, Juni 27, 2024 | 7:20 PM WIB Last Updated 2024-06-27T12:20:16Z

Pembahasan mengenai seputar hubungan dengan pasangan (Foto: Dok. Istimewa)

TIMURKOTA.COM- Pengakuan seorang wanita berparas cantik sebut saja namanya Milka yang mengaku memperoleh penghasilan Rp15 juta dari hasil jual diri atau PSK dengan pria Bule.

Milka mengaku melakukan hubungan bukan karena dasar suka. Melainkan dirinya memiliki orientasi pada masalah keuangan. Dia ingin mendapatkan uang banyak.

Ia bahkan menyebut bahwa dirinya tidak pernah menjalin sebuah hubungan dengan orang Indonesia. Alasannya, dia menganggap sebagian besar pria Indonesia sulit untuk dipercayai. 

Berbeda dengan bule, tidak mementingkan kesetiaan. Hanya berharap pada uang. Ketika mampu memberi pelayanan baik, maka secara otomatis pemasukan juga akan baik.

"Saya pernah sama orang Indonesia juga. Pernah kecewa juga jadi dia tuh cuman butuh disaat manis-manisin ketika habis Kayak habis manis sepah dibuang. Kita dipakai terus kita dibuang gitu ujung-ujungnya dia pasti cari yang lebih baik jadi kita dibuang mending kita sama bule,"ungkapnya. 

Ketika bersama dengan Bule maka dia memastikan orientasinya jelas. Yakni beri pelayanan maksimal dan dapatkan penghasilan lebih banyak.

"Bule itu kan sebenarnya banyak yang setia. Cuma aku memang juga engak mau nikah, Aku penginnya cari duit saja," terangnya.

Dengan tidak ada beban dia merasa malah menikmati hubungan. Dengan sistem siapa yang datang, siapa dilayani. 

Maka dirinya tidak lagi merasakan yang namanya sakit hati. Meski terkadang dirinya tidak mendapatkan apa yang dicari. 

"Kalau sama pasangan tentu berbeda ada diperhatikan dalam berhubungan. Kalau bayar hanya melayani, saja kalau dia sudah merasakan kepuasan, terus bayar ya sudah," terangnya.

Dia mengaku pernah dilamar oleh Bule untuk dijadikan sebagai istri. Namun dirinya menolak dengan alasan memang mau mencari uang. 

"Aku enggak mau nikah sama bule. Memang hanya buat cari duit aja. Biasa dapat dalam satu hari Rp15 juta. Namun saya bagi-bagi ke orang-orang yang butuh juga," terangnya. 

Meski mengetahui bahwa pekerjaannya itu dilarang. Namun dirinya tetap menyisipkan hasil bisnis lendirnya itu untuk bersedekah. 

"Aku enggak mau sendiri, dibagi bagi duitnya ke orang-orang yang membutuhkan.  
Baginya di luar sana masih banyak yang butuh uluran tangan kita," terangnya. 

Dia mengaku melakukan itu karena menyadari bahwa dirinya bukan dari orang mampu. Bahkan dirinya terjung ke dunia hitam salah satunya dipicu faktor ekonomi.

"Karena aku juga orang susah, Jadi ku tahu emang salah memberi uang yang bukan cara halal. Namun kakakku janda punya anaknya enam,"terangnya.

Setelah kakaknya berpisah dengan suami maka secara otomatis dirinyalah yang akan membantu kakaknya membesarkan anak hingga sekolah.

"Suaminya enggak kerja akhirnya ditinggalin aku yang tanggung jawab anaknya sekolah semua. Saya juga berbagi sama orang-orang kayak pemulung dikasih walaupun Enggak banyak," imbuhnya. 

Dia mengatakan kondisi perekonomian keluarganya membuat dirinya haris bekerja keras untuk mencari uang. 

Salah satu kakaknya bahkan hanya bekerja serabutan. Selain itu terkadang juga harus menjadi pembantu rumah tangga demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Kakak kampung  cuma kerja serabutan kadang pembantu. Selama saya merantau mereka tidak boleh tahu kondisi saya alami. Meski berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan hidup," tukas dia.

Dirinya pun membakikan uang untuk ponakan sesuai dengan post anggaran. Artinya yang sudah sekolah juga dibayarkan sekolahnya. 

Kemudian yang masih kecil maka secara otomatis uang yang diberikan juga tidak banyak. 

"Juga ada yang sekolah di Pesantren, makanya aku tidak mau kasih langsung uang gitu mending yang hasil usaha kuliner saya kasih," terangnya.

Dengan menghadapi kehidupan yang begitu keras. Dirinya bahkan telah melakukan percobaan bunuh diri selama tiga kali namun tak berhasil.

"Bisa dibayangkan bagaimana kerasnya kehidupan demi bertahan hidup seorang diri. Kemudian harus menghidupi banyak keluarga," beber dia. 

Kendati begitu dirinya merasa punya semangat hidup karena berkat dirinya melakoni profesi yang dianggap orang lain hina. Dirinya mampu menghidupi banyak keluarganya.

"Terlepas dari salah atau benar  dari norma-norma yang ada tapi saya sangat memperjuangkan keluarga," imbuh dia.

Dia mengatakan dari hasil jual diri. Ia mampu membuka usaha lain seperti kuliner dan lain. 

Dirinya  selalu menyesal dengan jual diri ibaratnya kerjaannya salah tapi memang sudah tidak ada jalan keluar karena dirinya tulang punggung keluarga. 

"Saya tidak mungkin membiarkan  ponakan tidak sekolah.  Sedangkan kakak saya aja sarjana masa ponakan tidak sekolah," terangnya.

Dirinya juga merasa kehilangan setelah orang tuanya meninggal dunia saat terkena Covid-19. 

"Bapak saya meninggal tiga tahun yang lalu pas covid. Saya tidak bisa pulang juga kan pas jenazanya bapak enggak cuma video call untuk melihat," bebernya.

Awalnya dia mengaku datang ke Jakarta dengan penuh cita-cita tinggi untuk meraih kesuksesan di ibu kota.

"Makanya saya dulu ke Jakarta itu dengan ekspektasi tinggi. Ternyata salah, Jakarta tuh sama keras juga lebih keras dari daerah," terang dia. 

Dirinya juga mengaku siap dengan segala konsekuensi jika nantinya orang tua dan keluarga besarnya mengetahui apa pekerjaan yang sebenarnya dia lakoni di Jakarta. 

"Maafkan anakmu memang aku salah jalan cuma ini demi kebahagiaan kalian kalaupun aku nanti dibuang dari keluarga saya ikhlas," terangnya. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Selengkapnya: Cerita Wanita Cantik Berpenghasilan Rp15 Juta Perhari Hasil Jual Diri ke Pria Bule

Jangan lupa ikuti kami di


Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }