Iklan

Pasca Pria Ditemukan Tewas Usai Pesan PSK, Aktivis Mahasiswa Desak Pemerintah Razia Prostitusi Terselubung di Kompleks Pasar Palakka

tim redaksi timurkotacom
Rabu, Juni 19, 2024 | 9:31 AM WIB Last Updated 2024-06-19T02:31:52Z

Aktivis Mahasiswa, Abdul Halid (Foto: Dok. Istimewa)

TIMURKOTA.COM, BONE- Aktivis mahasiswa meminta pemerintah tak tutup mata dengan praktik prostitusi terselubung di Kompleks Pasar Palakka. 

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa saat ini sebagian kios yang ada di dalam pasar bukan digunakan untuk berjualan. 

Ada beberapa bahkan dijadikan tempat para Pekerja Seks Komersial (PSK) sebagai tempat untuk menjajakan diri. 

Salah satu bukti menjamurnya praktik prostitusi di dalam kompleks pasar yakni ditemukannya, Jumardi (51) tewas usai memesan wanita.

Ketua Umum PMII Komisariat Stia Prima Bone, Abdul Halid kepada timurkotacom Rabu (19/06/24) mengatakan, pemerintah mesti melakukan penertiban. 

"Seharusnya pasar Palakka ini dihidupkan dan menjadi pusat perekonomian bagi masyarakat. Bukan malah dijadikan tempat sarang prostitusi," ujarnya.

Dia mengatakan, dengan kondisi demikian bukan hanya menjadi bukti pemerintah gagal dalam penataan kota, juga mencederai nama baik Kabupaten Bone yang dikenal beradat.

"Bagaimana bisa kita mengatakan kalau kira ini masih beradat. Sudah terang-terangan pasar dijadikan sebagai tempat PSK menjajakan diri," tukasnya. 

Dia melanjutkan, pemerintah punya pilihan, mereka mau turun melakukan penggusuran atau akan ada organisasi masyarakat yang geram dengan kondisi saat ini turun melakukan razia. 

"Pemerintah harus sigap. Sudah semestinya di tertibkan. Tak peduli siapa di belakangnya para PSK itu. Entah ada bekingan atau apa," lanjutnya. 

Halid mengatakan, pemerintah tidak boleh membiarkan masyarakat yang bertindak sehingga menimbulak perpecahan. 

"Itulah gunanya pemerintah, bagaimana mencegah terjadinya gesekan di lapangan. Kalau sampai terjadi, berarti pemerintah kita gagal dalam hal menangani penyakit masyarakat," tukasnya. 

Dari hasil penelusuran di kompleks Pasar Palakka. Kabarnya prostitusi dan penjualan miras diduga kuat dibekingi sejumlah oknum termasuk oknum anggota TNI yang disebut-sebut. 

Hal ini membuat pihak pemerintah melalui penegak Perda, Satpol PP sulit untuk melakukan penertiban.

Diberitakan sebelumnya, Jumardi (51) warga Desa Arasoe, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone ditemukan meninggal dunia di dalam kios Pasar Palakka tanpa memakai celana. 

Berdasarkan informasi yang diperoleh timurkotacom. Sebelum ditemukan meninggal dunia, Jumardi sempat memesan wanita yang diduga Pekerja Seks Komersial (PSK) berinisial CY. 

"Baru sudah pesan wanita berinisial CY. Belum sempat berhubungan, setelah masuk di dalam kamar korban meninggal dunia," ungkap seorang warga berinisial, R. 

Kawasan Pasar Palakka dikenal sebagai sebagai salah satu sarang prostitusi di wilayah Kota Watampone. 

Mayat yang ditemukan tanpa mengenakan celana di salah satu kios di Pasar Palakka diketahui bernama, Jumardi (51) warga Desa Arasoe, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Jumardi di ketahui merupakan bekerja sebagai sopir mobil. Dari informasi yang diperoleh di lokasi korban datang ke lokasi kemudian singgah istrahat di salah satu kios.

Sebelumnya, Sesosok pria ditemukan meninggal dunia di Kompleks Pasar Palakka, Kota Watampone, Selasa (18/06/24) Pukul 21.20 Wita.

Mayat pertama ditemukan warga dalam keadaan tengkurap di dalam kios. Menurut keterangan warga di lokasi, belum diketahui identitas korban. 

"Mayat ditemukan di dalam kios di Kompleks Pasar Palakka," ungkapnya. 

Dia menambahkan, korban ditemukan tanpa mengenakan celana. 

"Hanya pakai jaket tidak pakai celana," tukasnya.

Saat ini pihak kepolisian sementara melakukan olah TKP. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pasca Pria Ditemukan Tewas Usai Pesan PSK, Aktivis Mahasiswa Desak Pemerintah Razia Prostitusi Terselubung di Kompleks Pasar Palakka

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }