Iklan

Mantan Sekretaris Cantik Bongkar Kelakuan Bos, Sering Minta Pelayanan Plus di Ruangan Saat Karyawan Lain Pulang

tim redaksi timurkotacom
Kamis, Juni 20, 2024 | 7:19 PM WIB Last Updated 2024-06-20T12:19:27Z

Sebut saja namanya Iren, mantan karyawan yang bongkar kelakuan bosnya (Foto: Dok. Istimewa)

TIMURKOTA.COM- Mantan sekretaris cantik di kantor swasta ternama di Jakarta sebut saya namanya, Iren. Dirinya membongkar kelakuan bosnya yang kerap meminta pelayana lebih hingga urusan ranjang.

Dirinya bahkan kerap diminta untuk melayani ketika kantor dalam keadaan sepi. Di mana menurutnya, ruang kerja dari pimpinannya begitu luas. 

Untuk beraktivitas di dalam kamar tidak akan ketahuan dengan karyawan lain. Ruangan pimpinannya bahkan tak sembarang diakses.

"Sering kalau itu, dari awal bergabung juga sudah mulai tu. Apa, kita kan dikantor itu khusus ruangan dia sendiri. Karena kita berada di ruangan itu, artinya orang tidak bisa masuk semaunya," ungkap, Iren saan diwawancara oleh akun Seputar Sini Gaming dikutip timurkotacom, Selasa (18/06/24).

Karena jarak antara ruang pimpinan dengan karyawan lain itu jauh. Ada sekatnya, sehingga sang pimpinan kata dia punya peluang melancarkan aksinya. 

"Karena bebas, dan mungkin ya merasa aman. Sehingga dia itu berbuat nakal. Ya kadang-kadang kalau saya sementara menyiapkan berkas. Dia maunya dipeluk atau meluk aku gitu," terangnya.

Aksi dari pimpinannya yang merupakan Bule tersebut menurutnya tidak hanya sampai pada peluk. Terkadang pula lebih berani lagi dengan mencium rambut. 

"Awalnga risih, namun lama-lama menikmati. Untuk menikmatinya ada sebab, karena bos ku ini kan royal. Jadi setiap aku izinin dia selalu menambah tabunganku," lanjut dia. 

Dia bahkan mengaku mendapatkan penghasilan lebih banyak dari bosnya ketika melayani dibanding dengan pendapatan dirinya sebagai sekretaris perusahaan.

"Kalau ditotal kadang mencapai ya belasan juta. Dan itu dilakukan terkadang 10 kali dalam sebulan," lanjut dia.

Namun dengan menerima uang lebih banyak dari pimpinan perusahaannya. Dia juga mengaku harus setiap saat melayani. 

"Kadang kalau sudah sampai di kantor, sudah cantik-cantik, wangi, oleh bosku saya ditarik masuk ke dalam ruangannya untuk melayani," imbuh dia.

Ia membeberkan, awal mula dirinya bersama dengan pimpinan perusahaannya itu terjadi pada saat karyawan lain telah pulang. 

"Kan di kantor Puku 06.00 WIB itu kan semua karyawan sudah pulang dan bagian lain sudah tutup. Jadi saat mereka pulang, saya dan bos masih ada waktu satu jam untuk berada di kantor sebelum semua akses ditutup," kata dia lagi. 

Untuk memuluskan aksinya, pimpinannya kemudian kerap sengaja membuat pekerjaan yang sebenarnya tidak penting. Namun itu merupakan strategi untuk berduaan di dalam ruangan. 

"Misalnya laporan-laporan dari timnya dia. Itukan tidak penting untuk dikerjakan pada hari itu juga. Namun dilakukan karena memang ada rencana untuk bersama dengan saya," jelasnya. 

Dia menyebutkan, karena kantornya tidak dilengkapi CCTV khususnya pada bagian depan rungan pimpinan sampai ke dalam ruangan sehingga mereka aman berbuat sesuai dengan keinginan.

"Sebenarnya bosku ini ada istri, kemudian saya juga ada suami. Dan hubungan tidak pernah dilakukan di luar kantor. Bahkan komunikasi pun tidak pernah," tukasnya. 

Dirinya mengakui selain karena faktor uang,  bosnya merupakan lelaki idaman. Sehingga dirinya menjalani hubungan terlarang itu. 

"Jadi bosku ini orangnya mapan. Gagah juga dan tentunya bedalah dengan di rumah. Maka waktu itu terjadilah," tutup dia. (*)

Baca Pengakuan Mantan TKW di Paksa Layani Anak Majikan dengan Klik Di sini 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mantan Sekretaris Cantik Bongkar Kelakuan Bos, Sering Minta Pelayanan Plus di Ruangan Saat Karyawan Lain Pulang

Jangan lupa ikuti kami di


Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }