TIMURKOTA.COM, BONE- Konsultan Perpusnas RI, Gusna Ningsih didampingi, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone, Dra Andi Yuliati, M.H melakukan monitoring dan evaluasi terkait kesiapan Perpustakaan Macolli Loloe menerima bantuan dari perpustakaan Nasional RI berupa buku sebanyak 1.150 dengan rak dan komputer.
Kunjungan tersebut dilaksanakan pada Selasa (25/06/24). Turut hadir dalam kegiatan, Camat Amali, Aris Palinrungi, S.P, M.Si, Fasilitator Perpusnas Kabupaten Bone, Wahida S.Pd., M.Pd dan Kepala Desa Mattaropurae, Hj Sahidah, S.Sos.
Kepala Perpustakaan Macolli Loloe, Indra Wahyudi yang dikonfirmasi timurkotacom mengatakan, dalam monitoring tersebut pihak konsultan Perpusnas memberi arahan kepada pengelola dan pemerintah desa.
"Adapun kegiatan hari ini adalah arahan kepada pengelola dan pemerintah desa beserta ketua PKK Desa Mattaropurae untuk tetap semangat dan senantiasa berjamaah dalam meningkatkan minat baca masyarakat di perpustakaan desa," tukasnya.
Kadis Perpustakaan dan Kerasipan Kabupaten Bone, Dra Andi Yuliati, M.H meminta kepada semua unsur agar tetap
tetap berkolaborasi dalam berbagai kegiatan.
"Baik kegiatan posyandu lebih-lebih lagi kegiatan PKK di Pokja II," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Perpustakaan Nasional RI saat ini berfokus pada penguatan kecakapan literasi masyarakat dengan meluncurkan program perpustakaan desa.
Pemerintah desa bersama dengan masyarakat diberi peluang untuk mengusulkan pengadaan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Desa Mattaropurae, Kecamatan Amali, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan merupakan salah satu penerima di 2024.
Perpustakaan Macolli Loloe mendapatkan sejumlah bantuan dari program tersebut, diantaranya, ribuan buku lengkap dengan rak serta komputer.
Kepala Perpustakaan Maccolli Loloe, Indra Wahyudi yang ditemui timurkotacom disalah satu cafe di Kota Watampone pada Rabu (12/06/24) malam mengatakan, berbekal informasi, dirinya memberanikan diri membangun komunikasi dengan pemerintah desa untuk pengembangan perpustakaan.
"Jadi awalnya saya mendapat informasi dari salah seorang dosen yang juga merupakan fasilitator program ini," ungkapnya.
Karena tertarik, Indra kemudian menyapaikan kepada pemerintah desa terkait dengan program Perpustakaan Nasional untuk kesejahteraan masyarakat yang berbasis inklusi sosial.
"Di desa kami memang sudah ada perpustakaan yang dibangun pada 2021 lalu. Namun pengelolaannya belum begitu maksimal, dan buku serta fasilitas lain masih minim,"terangnya.
Guna memperlancar proses di Perpustakaan Nasional, Indra mengikuti Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dilaksanakan di Kota Makassar.
"Setelah dinyatakan bahwa perpustakaan kami merupakan salah satu yang masuk dalam daftar peneriman bantuan. Kami saat ini melakukan sosialisasi kepada masyarakat," terangnya.
Alumni Kampus IAIN Bone ini mengatakan, sesuai dengan persyaratan dari Perpustakaan Nasional, dirinya telah menyusun struktur kepengurusan.
"Kami juga memperkenalkan kepada masyarakat bahwa kita ini punya perpustakaan lengkap, dan ujungnya nanti meningkatkan minat baca," terangnya.
Sambil menunggu bantuan turun, dirinya rutin melakukan advokasi. Ia juga menyebut bahwa nantinya bantuan komputer dapat digunakan untuk pengembangan SDM di desa.
"Karena bisa saja ada warga belum begitu memahami terkait dengan mengoperasikan komputer. Sehingga nantinya itu akan digunakan," terangnya.
Terakhir, Indra mengapresiasi dukungan penuh dari pemerintah desa sehingga perpustakaan Macolli Loloe mendapat bantuan langsung dari pusat.
"Ini berkat dukungan penuh dari pemerintah desa yang punya tekat kuat untuk membangun SDM di desa,"tutupnya. (Herman/*