 |
| Prof. Dr. Ir. Sudiman Baco M.Sc, Prof Dr. drh. Ratmawati Malaka, M.Sc dan Dr. Erni Damayanti, S.Pt. memantau langsung pemotongan hewan kurban (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Tiga Dosen dari Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar pengabdian masyarakat di Desa Letta Tanah, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut berlangsung selama dua hari mulai 17-18 Juni 2024 dengan mengusung tema kegiatan pemeriksaan hewan kurban.
Tiga dosen dari Fakultas Peternakan yang terjun langsung melakukan pemeriksaan hewan kurban yakni, Prof. Dr. Ir. Sudiman Baco M.Sc, Prof Dr. drh. Ratmawati Malaka, M.Sc dan Dr. Erni Damayanti, S.Pt.
Salah satu alasan memilih Desa Letta Tanah sebagai lokasi pengabdian masyarakat yakni wilayah merupakan salah satu desa yang terbilang cukup terpencil.
Bahkan desa ini belum terjangkau pemeriksaan dokter hewan, sehingga dianggap perlu adanya pemeriksaan dan edukasi masyarakat terkait dengan daging yang berkualitas baik.
"Sehingga krusial untuk di adakan pengabdian masyarakat sebegai bentuk sharing ilmu ke masyarakat desa dan pengaplikasian ilmu dari para praktisi," ungkap, Dr. Erni Damayanti, S.Pt dalam keterangan tertulisnya kepada timurkotacom.
Ia melanjutkan, pengabdian bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pemeriksaan hewan sebelum dan sesudah pemotongan, dengan harapan ternak yang sehat dapat menghasilkan daging yang berkualitas baik.
 |
| Suasana proses pemotongan hewan kurban di Desa Letta Tanah, Kecamatan Sibulue (Foto: Dok. Istimewa) |
"Tidak hanya sehat, dalam hal ini edukasi dilakukan dengan pengarahan sebelum pemotongan dan setelah pemotongan yang dilaksanakan bersama dengan panitia qurban yang ada di Desa Letta tanah," lanjutnya.
Sementara itu, Prof. Dr. drh Ratmawati Malaka M.Sc mengatakan, penerapan Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH)) merupakan prinsip utama dalam produk peternakan sehingga layak dikonsumsi oleh masyarakatm
"Hasil pemeriksaan setelah pemotongan hewan kurban yaitu periksaan organ dalam, semua ternak yang dipotong terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK)," jelasnya.
Dosen Fakultas Peternakan Unhas yang melakukan pengabdian di Desa Letta Tanah berharap dengan adanya pengabdian masyakat ini kontribusi kepada masyarakat peternak terus berlanjut menjadi edukasi dalam pemillihan hewan kurban dan pemotongan hewan yang layak dikonsumsi oleh masyarakat. (*)
