 |
| Srikandi Rajawali Garda Pemuda Indonesia (RGPI) DKPW Sulsel, Shary Rachman saat menyampaikan orasinya (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Aliansi Masyarakat Rakyat Bone menggugat menggelar unjuk rasa di beberapa titik di Kabupaten Bone pada Kamis (30/05/24) siang.
Massa yang tergabung dalam gerakan tersebut meminta dengan tegas kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk mencopot Ketua KPU Bone, Yusran Tajuddin lantaran diduga telah terlibat dalam permainan penggelembungan suara pada Pemilu 2024.
Ketua Srikandi Rajawali Garda Pemuda Indonesia (RGPI) DKPW Sulsel, Shary Rachman yang tergabung dalam gerakan tersebut mengatakan, bahwa pihaknya mendesak agar DKPP menindak tegas Ketua KPU Bone.
"Yang pada intinya gerakan ini untuk menegakkan sistem demokrasi yang baik di Kabupaten Bone. Kemudian, dengan adanya permainan kecurangan yang diduga melibatkan ketua KPU Bone, maka dengan tegas kami katakan ini tidak boleh dibiarkan, KPU RI harus mencopot ketua KPU Bone sebelum pelaksanaan Pilkada 2024," terangnya.
Ia melanjutkan, pihak yang punya kewenangan memproses Ketua KPU di tingkat kabupaten juga sulit untuk dipercaya.
"Memang perlu pengawasan dan pimpinan tertinggi KPU dan Bawaslu harus mengatensi. Karena dalam rekaman video, yang diduga Ketua KPU Bone jelas mengatakan Panwas dan Bawaslu sudah diamankan. Berarti kuat dugaan ada oknum dari dua lembaga ini bermain," tambahnya.
Sementara itu Eko Wahyudi yang memimpin aksi mengatakan, dari semua bukti yang dimilik merujuk pada dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Ketua KPU Bone.
"Saya kira bukti sangat lengkap. Ada video, percakapan dalam rekaman suara, ada percakapan chat WhatsApp. Jadi kalau ini tidak bisa ditindaki Bawaslu maka kami anggap tidak mampu bekerja," tutupnya.
Terpantau Massa mengglar unjuk rasa di DPRD Bone. Kemudian dilanjutkan ke Bawaslu Bone. Massa juga sempat mendatangi Kantor KPU Bone dan melakukan pembakaran beberapa spanduk dan mencoret-coret tembok kantor KPU.
