Penulis: Muis Editor: Herman Kurniawan |
Ilustrasi PSK menerima layanan Open BO via Aplikasi MiChat (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Aktivitas prostitusi online di Bumi Arung Palakka tetap berjalan di Bulan Ramadan. Para pelaku menjajakan diri melalui aplikasi MiChat.
Wanita PSK melayani tamu di kamar kost dan juga dibeberapa penginapan. Meski mereka harus main kucing-kucingan dengan petugas.
Dari penelusuran tim timurkota.com ada beberapa PSK masih menjajakan diri mulai pukul 20.00 Wita hingga jelang sahur. Ada pulang yang membuka bokingan (BO) hingga satu kali 24 jam.
"Tetap jalan, tapi kalau mau akan biasa ke kamar hotel yang jarang digerebek. Biasa juga di rumah kost," ungkap, Irha (bukan nama sebenarnya).
Wanita yang mengaku berasal dari Kolaka ini peminat layanan esek-esek di bulan ramadan menurun drastis.
"Bulan puasa paling satu atau dua, paling banyak tiga pelanggan. Itu pun kadang saya tolak karena tidak bisa pindah-pindah tempat kalau tengah malam," lanjutnya.
Wanita berambut sebahu ini mengaku di luar bulan ramadan dirinya terkadang menerima tamu sampai tujuh orang dalam sehari.
"Itu kalau memang tidak ada permintaan dari langganan. Yang langganan itu biasanya dia mau long time sehari full, kadang ke Bira atau Malino," tambah dia.
Hal sama diungkap Melhy (bukan nama sebenarnya) menurutnya, baru tahun ini beraktivitas di bulan ramadan.
"Tahun lalu saya belum stay di Bone. Masih berpindah-pindah karena ada teman yang selalu ajak cari tempat yang ramai pelanggan," terangnya.
Menurut Melhy, peminat Open BO di Kabupaten Bone cukup banyak jika dibanding dengan daerah lain.
"Hampir sama di Makassar, semua kalangan ada. Mulai remaja hingga orang dewasa, ada juga pengusaha sudah jadi langganan kalau lagi ada di Bone," terangnya.
Ia mengaku melakoni aktivitas sebagai PSK lantaran berpisah dengan suami dan punya anak di kampung halamannya butuh biaya sekolah.
"Sebenarnya tidak ada orang mau kerja begini kalau bukan karena keadaan. Sakit hati sama butuh uang," ungkap wanita berasal dari Kota Makassar tersebut.
Untuk menghindari razia dia mengaku punya tempat yang aman untuk melayani tamu.
"Ada beberapa hotel di Bone tidak pernah kena razia, tapi memang mahal. Makanya sepi pelanggan kalau bulan ramadan," tutupnya.