TIMURKOTA.COM, BONE- Setelah melalui proses mediasi, akhirnya perselisihan yang melibatkan Bripka ER (maaf sebelumnya ditulis Aiptu ER) dengan Irwan Alias Iwan (45) berakhir damai.
Kedua belah pihak masing-masing mengakui kesalahan dan mengklarifikasi terkait dengan kronologi kejadian. Irwan mengaku bahwa dirinya terbawa emosi, begitu juga dengan Bripka ER mengaku sempat terpancing.
"Namun semua telah diselesaikan secara kekeluargaan. Adapun informasi bahwa saya pukul dan ada ancaman tembak itu tidak benar, karena secara pribadi saya memang anggota Polri aktif tapi tidak memegang senjata api," ungkap, Bripka ER kepada tim timurkota.com, Senin (12/02/24).
Kendati menganggap keterangan Irwan kepada awak media dan keluarganya tidak benar, Bripka ER mengaku tak mau memperpanjang masalah.
"Saya mau baik, biar bagaimana pak Iwan ini sahabat lama. Bahkan di tempat saya sering nongkrong dan ngopi bersama. Saya sampaikan bahwa meski kita sudah berselisih, harus tetap jaga silaturahmi, kalau ada waktu datang saja ke warkop," tukasnya lagi.
Bripka ER mengaku tak ada niat mendatangi Iwan untuk melakukan pemukulan. Dirinya hanya memberi teguran karena pernah berulah di warkop miliknya yakni memarahi pengunjung.
"Tiga hari lalu saya sempat minta tolong sama pak Iwan. Buat belikan istriku durian, tapi itu belum saya tahu kalau dia pernah datang ke warkop marah-marahi pengunjung," terangnya.
ER mengaku sempat emosi setelah mengetahui kalau Iwan datang ke warkop miliknya memarahi pengunjung.
"Saya datangi dan memang disitu sempat saya keras suara menegur bahwa tidak boleh begitu cari-cari ribut karena kita ini negara hukum. Tapi bukan dipukul, saya hanya dorong saja sedikit," terangnya.
Sementara itu, Muhlis. Pengunjung warkop milik, Bripka ER yang sempat didatangi dua kali oleh Iwan untuk diajak duel mengaku hanya terjadi miskomunikasi.
"Awalnya pak Iwan ini datang menanyakan mobil siapa yang terpakir di tempat biasanya menjual buah. Tapi kan bunyi musik di warkop, jadi saya menjawab dengan suara agak keras, dari situ dia kira ditantang, padahal saya sudah jelaskan dan tetap tidak mau diterima," ungkap, Muhlis kepada tim timurkota.com.
Muhlis mengatakan, terkait dengan perihal laporan penganiayaan, dirinya menyebut banyak saksi yang melihat bahwa tak ada pemukulan.
"Memang didorong, tapi wajar marah pak ER karena pak Irwan ini datang marah-marah dan menunjuk-nunjuk di depan warkop sekitar satu minggu yang lalu," tambahnya.
Sementara, Irwan Alias Iwan mengatakan, antara dirinya dengan Bripak ER sudah tak ada masalah.
"Saya emosi tak terkendali sehingga oknum polisi juga emosi dan mendoro kepala. Namun semua sudah aman dan damai," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, Seorang pedagang buah bernama, Irwan didampingi kerabat mendatangi Unit Sentra Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Bone untuk membuat laporan terkait ulah oknum anggota Polri berinisial Bripka ER (45).
Bripka ER yang diketahui bertugas di Polsek Libureng, Kabupaten Bone dilaporkan setelah diduga melakukan penganiayaan serta mengancam akan menembak korban pada Minggu (11/02/24) Pukul 18.00 Wita.