reporter editor muis pamungkas | herman kurniawan |
Paur Humas Polres Bone, Iptu Rayendra Muhtar SH (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Jajaran Kepolisian Resort Bone langsung bergerak cepat laporan memproses penganiayaan dengan korban kader PMII Komisariat IAIN Bone.
Paur Humas Polres Bone, Iptu Rayendra Muhtar SH mengatakan, motif pengawalan tersebut berawal dari kesalahpahaman terkait dengan pengkaderan atau perekrutan anggota baru PMII Komisariat IAIN Bone.
"Motifnya yakni ada kesalahpahaman terkait dengan pengkaderan mahasiswa baru," terangnya.
Sementara dari sumber timurkota.com menyebutkan bahwa permasalahan ini terjadi bermula dari adanya oknum anggota HMI Komisariat STIH Bone melakukan intimidasi ketika ada mahasiswa mengikuti pengkaderan di IAIN Bone.
"Jadi memang laporan kami terima mahasiswa STIH yang mengikuti pengkaderan di PMII setelah pulang ke kampusnya, mereka diitimidasi di sana di larang berorganisasi di PMII," ungkap sumber media ini.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Syariah IAIN Bone, Akmal angkat bicara terkait dengan insiden penganiayaan tiga kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat IAIN Bone.
Akmal mengatakan, oknum anggota HMI yang terlibat dalam aksi penganiayaan bukan bagian dari pihak panitia penyelenggara kegiatan pelantikan pengurus.
"Selain itu pelaku juga bukan merupakan kader HMI Komisariat Syariah IAIN Bone," ungkapnya.
Akmal menambahkan, pada proses pelantikan ada beberapa organisasi intra dan ektra kampus termasuk Pengurus PMII Komisariat IAIN Bone.
Menurutnya, undangan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan sinergitas lintas OKP.
"Saya selaku Ketua Umum HMI Komisariat Syariah IAIN Bone yang baru dilantik. Mengecam dan sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh oknum HMI terhadap tamu undangan Pelantikan kami dan kami merasa dirugikan akibat insiden ini," ujar Akmal.
Selain merasa dipermalukan, Akmal juga dirugikan pasalnya pasca kejadian puluhan kader PMII mendatangi lokasi kegiatan meski tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan.
"Kami Pengurus HMI Komisariat Syariah IAIN Bone ingin menciptakan situasi yang harmonis terhadap semua organisasi kepemudaan. Namun dengan insiden ini kami juga merasa dirugikan apalaginpasca kejadian puluhan Kader PMII menyerbu lokasi kegiatan kami," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Tiga korban penganiayaan, Muh. Khairul Akbar(19) ketua PMII Komisariat IAIN Bone,Eva Saslia(18) Ketua Kopri PMII IAIN Bone dan Syawal Syaputra (19) Sekum PMII Komisariat IAIN Bone resmi membuat laporan polisi di Unit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Bone.
Ketiga korban tersebut secara tiba-tiba diserang oleh Orang Tak Dikenal (OTK) saat menghadiri Pelantikan Pengurus HMI Komisariat Syariah IAIN Bone di GGI Bone.
Pasca insiden pemukulan, Muh Khairul Akbar didampingi beberapa anggota PMII IAIN Bone tampak mendatangi SPKT Polres Bone untuk membuat laporan sekaligus secara resmi menyerahkan perkara tersebut agar ditangani pihak kepolisian.
"Kami berharap agar ini diproses secepat mungkin dan pelaku akan segera ditangkap. Kami khawatir kalau pelaku tidak cepat diamankan, akan terjadi aksi balasan apalagi saat ini sudah banyak sahabat mau bergerak, namun kami masih percaya pihak kepolisian," ungkap salah seorang anggota PMII di Mapolres Bone.
Salah seorang korban pengeroyokan, Muh Khairul Akbar kepada awak media menjelaskan bahwa pengeroyokan bermula setelah menghadiri Pelantikan HMI Komisariat Syariah IAIN Bone di GGI Bone.
"Saya bersama pengurus lainya menghadiri undangan Pelantikan HMI syariah IAIN Bone namu Selesai acara kemudian saya dipanggil keluar diparkiran untuk bercerita oleh pengurus HMI namun pas duduk kemudian saya langsung dipukul bersama ketua Kopri," terangnya.
Lebih lanjut ia menjelas setelah di keroyok bersama dua korban lainnya ia kemudian dibantu panitia pelaksana untuk pergi dari lokasi kejadian.
"Setelah saya keroyok oleh puluhan orang,kemudian saya dirangkul oleh Ketua Cabang HMI dan panitia dan dia menyuruh untuk pulang, akan tetapi pas naik motor masih kembali di pukul oleh beberapa orang." Tambahnya.
Selain melakukan aksi pemukulan, pelaku juga memberi pesan provokasi ke korban dengan menyebut bahwa para pelaku ini berasal dari salah satu Komisariat HMI di Kabupaten Bone.
"Pelaku langsung teriak silahkan cari saya di bersama seniormu di HMI Komisariat STIH. Ini diucapkan saat terjadi aksi pemukulan," tukas Sahrul.
Akibat aksi pemukulan pelaku, tiga korban mengalami luka lebam dan robek bagian dahi.