Pendiri Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bone, Andi Irwandi Natsir, S.Sos (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Pendiri Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bone, Andi Irwandi Natsir, S.Sos., M.Si secara khusus meminta kepada tokoh di Apdesi Kabupaten Bone untuk menghentikan polemik demi menghindari perpecahan.
Ia menegaskan, pengurus yang ada di Kabupaten Bone tak perlu ikut-ikutan dengan kelompok yang kalah pada Musda Apdesi Provinsi.
Menurutnya, yang kalah tersebut membentuk kelompok sempalan di bawah kepemimpinan Mustakim.
"Sebenarnya tidak masalah kalau ada organisasi lain yang dibentuk untuk mewadahi teman-teman kepala desa. Namun tidak etis saja bagi saya, dimana beliau (Andi Mappakaya Amier) menjadi ketua dan di SK kan oleh ibu Ayu (Sri Rayahu) selanjutnya karena dukungannya kalah pada Musda Provinsi, kemudian berpindah lagi ke kubu sebelah dengan nama yang mirip," ungkap Irwandi yang juga sebagai pembina Apdesi Sulsel.
Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan ini menyebutkan bahwa fenomena yang terjadi di Apdesi saat ini mirip dengan KNPI dan Karang Taruna Sulsel dimana terjadi dualisme kepengurusan.
"Kubu yang kalah membentuk organisasi lain dan saling klaim. Mestinya rumah sebesar Apdesi tidak perlu lagi terjadi hal-hal seperti ini, tapi ya kembali lagi ke person tokoh masing-masing," tukasnya.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bone ini berharap agar tokoh di Apdesi mengikuti Musda untuk menentukan siapa yang dianggap layak dan dipilih menjadi ketua.
"Harapan saya sebenarnya, ayo buat Musda bersama, kemudian kalau merasa punya dukungan pasti akan dipilih oleh teman-teman, jadi Apdesi cukup satu organisasi di Bone yang mewadahi kepala desa." Harapnya.
Ia mengatakan berdasarkan pengamatan dan yang disaksikan secara langsung. Salah satu kegiatan yakni jambore desa yang diadakan Apdesi di bawah kepemimpinan Sri Rahayu pada belum lama ini, mesti menjadi cerminan karena dari 20266 kepala desa se Sulawesi Selatan dihadiri 2023 kepala desa.
"Jambore ini dilaksanakan di Rujab Gubernur Sulsel sekaligus menjadi penanda bahwa yang mana sebenarnya sempalan atau mengklaim saja." Imbuhnya.
Irwandi meminta kepada dua kubu baik Andi Mappakaya Amier maupun plt Andi Rasdi Sumange untuk melakukan rekonsiliasi dan membentuk panitia musda bersama.
"Kemudian selanjutnya melakukan musda dan membentuk kepengurusan yang baru," tutupnya.