Iklan

Polemik Apdesi Bone, Mantan Ketua Didesak Pertanggungjawabkan Kinerja Selama Lima Tahun Melalui Musda

tim redaksi timurkotacom
Sabtu, Agustus 12, 2023 | 1:00 PM WIB Last Updated 2023-08-12T06:09:40Z

Mantan Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bone, Andi Mappakaya Amier (Foto: Dok. Istimewa)


TIMURKOTA.COM, BONE- Mantan Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bone, Andi Mappakaya Amier didesak oleh sejumlah kepala desa untuk mempertanggungjawabkan kepengurusannya selama satu priode atau lima tahun melalui Musda. 

Desakan itu muncul seiring dengan berakhirnya masa kepengurusan sejak 2022 lalu. Namun sampai saat ini belum ada pelaksanaan Musda untuk membentuk pengurus baru. 

Para kepala desa yang merupakan anggota Apdesi meminta kepada Andi Mappakaya Amier untuk tidak ragu atau takut menggelar musda sekaligus menyampaikan laporan pertanggungjawaban selama dirinya memimpin organisasi Apdesi.

Menanggapi desakan itu, Ketua Apdesi Provinsi Sulawesi Selatan, Sri Rayahu mengatakan, pihaknya mendukung pelaksanaan Musda sesuai dengan yang diamanatkan pada AD/ART organisasi.

"Kalau berbicara karya, sudah pasti setiap pemimpin di Apdesi tentu punya karya. Terlepas ada kelebihan dan kekurangan, namun karya mestinya dipertanggungjawabkan dan dipaparkan melalui forun tertinggi di kabupaten yang disebut Musda," ungkap mantan Kepala Desa Matrirowalie ini.

Ayu melanjutkan, ketika karya seorang ketua dianggap membantu perkembangan organisasi, apalagi menyangkut perjuangan kesejahteraan anggota dan lain-lain, maka tentu akan dipilih kembali.

"Jadi bukan mengambil lagi organisasi lain hanya sekedar untuk mendapatkan legalisasi sebagai ketua, dan kalau beliau memiliki legacy yang bagus tentu teman-teman kepala desa di Bone akan memilih kembali sebagai ketua," lanjutnya. 

Ayu menyinggung terkait dengan langkah untuk menyatukan kepala desa. Menurutnya, dengan memilih meninggalkan kepengurusan tanpa ada Musda maka sama halnya menciptakan perpecahan. 

"Bukan malah mengambil organisasi lain, hal demikian bukannya menyatukan kepala desa, tapi justru membuat perpecahan. Jadi Buat apa sie mengambil posisi ketua tapi justru hanya menghadirkan perpecahan, justru sangat tidak elok, mestinya sebagai tauladan memperlihatkan contoh yang baik," tutupnya. 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Polemik Apdesi Bone, Mantan Ketua Didesak Pertanggungjawabkan Kinerja Selama Lima Tahun Melalui Musda

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }