Mobil pick up rusak parah setelah mengalami laka tunggal. Dalam insiden ini dua pelajar meninggal dunia (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Dihimpun dari berbagai sumber, Suherdandi (21) seorang guru MTs Desa Patangnga yang mengemudikan mobil pick up saat terjadi kecelakaan diketahui belum mahir menyetir.
Seorang keluarga dekat korban kecelakaan yang meminta identitas dirahasiakan menyebut bahwa, Suherdandi sebetulnya belum mahir menyetir.
Selama ini menurut sumber tersebut Suherdandi hanya menyetir di desa. Jarang mengemudikan mobil dengan jarak jauh, termasuk melintasi jalan raya yang ramai kendaraan.
"Sopirnya ini belum lancar bawa mobil. Sudah sering mengemudi tapi di jalan di desa," ungkap sumber tersebut.
Pengakuan keluarga korban diperkuat dengan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pihak Satlantas Polres Bone bersama dengan Polsek Tellu Siattinge.
"Sopir Suherdandi belum terlalu mahir mengemudikan mobil," sebut dalam rilis tertulis yang diterima tim timurkota.com.
Terkait dengan sopir yang belum mahir mengemudikan mobil hingga berita diturunkan belum ada keterangan dari Kasat Lantas Polres Bone, AKP Desy Ayu.
Sebelumnya diberitakan, Nafas, Mansyur (31) dan Mulida (25) seakan terhenti berhembus, tubuhnya terasa dingin mulai kaki sampai kepala, keringat bercucuran.
Ia merasa berteriak keras namun tak ada suara yang keluar dari mulutnya. Itulah yang dirasakan pasangan suami istri yang berboncengan tepat berada di belakang mobil pick up dengan nomor Polisi DW 8786 AG yang mengalami kecelakaan maut di Desa Waji, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (19/08/23).
Mansyur mengatakan, saat mobil terguling. Semua penumpang terlempar dari atas mobil. Bahkan ada yang terlempar melalui bagian kepala mobil dan terbentur di tembok drainase.
"Saya gemetar, dari jarak 20 meter saya memilih hentikan sepeda motor kemudian mengatur nafas. Waktu saya dan istri mendekat, terdengar suara tangisan histeris dari korban yang selamat," terangnya.
Di lokasi, Mansyur mengatakan selain suara tangisan. Darah berceceran, para korban ada yang memegang kepala dengan penuh luka.
"Ada tiga orang yang dievakuasi dari bawah pohon kelapa tidak bergerak sama sekali. Ada juga berpakaian pramuka laki-laki sepertinya sudah tidak bernafas," lanjutnya.
Mansyur mengatakan, saat mobil mulai oleng ada beberapa penumpang terjatuh. Namun menurutnya, korban paling parah yakni mereka yang terlempar bersamaan dengan mobil terguling.
"Paling parah korban yang terlembar saat mobil terguling keluar dari jalan raya. Ada korban didapat kurang lebih 8 meter dari titik kecelakaan," jelasnya.
Sebelumya, Suherdandi mengemudikan mobil pick up warna hitam miliknya dengan kecepatan tinggi menuju ke lokasi Permandian Lanca, Kecamatan Tellu Siattatinge.
Mobil dengan nomor polisi DW 8786 AG mengangkut 23 orang pelajar dari MTs Desa Patangnga. Ketika memasuki wilayah Desa Waji, kecepatan mobil tak terkontrol, Sabtu (19/08/23).
Bahkan ban bagian kiri mobil keluar dari badan jalan. Dalam keadaan hilang kendali, Suherdandi mencoba membanting keras stir mobil ke arah kanan.
Tindakan yang diambil itu malah membuat mobil terguling hingga beberapa meter dari badan jalan. Semua penumpang terlempar.
Seorang korban meninggal dunia di lokasi. Sementara dua orang kritis dilarikan ke rumah sakit.
Naas dari dua korban kritis, satu diantaranya menghembuskan nafas terakhirnya setiba di rumah sakit.
"Dua korban meninggal, satu di lokasi kecelakaan. Kemudian satu lagi di rumah sakit. Ada korban lain saat ini masih dalam keadaan kritis," ungkap saksi mata, Mansyur.
Menurut Mansyur, dari pengamatannya di lokasi. Kecelakaan tersebut murni tunggal, tak ada kendaraan lain terlibat.
"Bahkan kondisi jalan lagi sepi saat kejadian. Tapi memang dari jauh kita lihat mobil melaju dengan kecepatan tinggi," lanjut dia.
Camat Tellu Siattinge, Andi Kusayyeng mengatakan, usai kejadian korban dilarikan ke tiga tempat. Bagi dianggap mengalami luka serius dibawa ke RSUD Tenriawaru dan RS Hapsah.
"Bagi yang mengalami luka ringan mendapat perawatan di Puskesmas Tellu Siattinge," ungkapnya.
Sementara itu pasca kejadian Suherdandi sebagai sopir mobil telah diamankan di Mapolres Bone guna proses penangan lebih lanjut.
"Kasus dalam penanganan Satlantas Polres Bone. Pelaku telah diamankan dan barang bukti juga akan disita," terang Kapolsek Tellu Siattinge, Iptu H Usman.