Wiwink-Daerah, Minggu 11 Juni 04:40 WIB
Longsor di Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Minggu (11/06/23/) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Penanganan Longsor yang menyebabkan tujuh desa di Kecamatan Bontocani terisolir terkesan lamban.
Warga terjun langsung lokasi melakukan proses evakuasi material longsor yang menutupi badan jalan menggunakan peralatan seadanya.
Belum adanya alat berat yang dikerahkan ke lokasi membuat jalan poros yang menghubungkan ibu kota kecamatan dengan Kota Watampone itu belum dapat dilintasi kendaraan roda empat ke atas.
Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Bontocani (IKMB), Elma Susanti angkat bicara. Ia meminta pemerintah tak mempertontonkan kesan pembiaran dalam hal menangani musibah longsor.
"Dibutuhkan proses evakuasi cepat. Kemudian perbaikan jalan secara menyeluruh, karena ini hampir setiap tahun terjadi. Menandakan bahwa tak ada pembenahan secara menyeluruh sebagai antisipasi kejadian berulang," ungkapnya.
Elma meminta kepada pemerintah untuk tidak memberi kesan bahwa Bontocani dianak tirikan.
"Tentu tidak bisa kita terima kalau alasan jaraknya jauh sehingga evaluasi lamban. Jika jalan terputus maka tentu perputaran ekonomi juga tidak jalan," tukasnya.
Selain itu, Elma juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait dengan tindakan yang berpotensi menimbulkan terjadinya bencana alam.
"Harusnya juga ada edukasi kepada masyarakat agar bisa meminimalisir potensi terjadinya Longsor. Mulai dari pembuatan saluran air dan juga sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak melakukan penebangan pohon secara berlebihan." Tutupnya.
Sebelumnya, bencana tanah longsor yang terjadi di Lingkungan Maroangin, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan terancam mengisolasi tujuh desa. Longsor tersebut terjadi pada, Minggu (11/06/23) sekira pukul 02.00 dini hari,
Lurah Kahu, Kecamatan Bontocani, Abidin menerangkan, karena intensitas hujan yang cukup tinggi sehingga tanah Kerrie di atas Lingkungan Maroangin, poros jalan ke Bonto Jai dan poros jalanan ke Langi Pattuku,l alami longsor yang panjang.
"1 titik longsor tapi panjang sekali dan tidak bisa lewat mobil. Barangkali setengah jalanan sudah hilang terkikis jadi harus hati-hati sekali," terangnya.
Abdin menambahkan bahwa pihaknya telah menyampaikan peristiwa ini ke anggota DPRD Kabupaten Bone, ke pemerintah Kecamatan dan juga Polsek.
"Kami berharap ada perhatian cepat sebelum beberapa desa di dalam betul-betul terisolir," tutupnya.