Wiwink-Bola, Kamis 8 Juni 04:40 WIB
Pemain muda PSM Makassar, Dzaki Asraf mengontrol bola saat melawan Bali United |
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Sama seperti Ramadhan Sananta, hampir semua pemain muda PSM Makassar yang berlaga hingga menembus Timnas Indonesia mendapat tawaran menggiurkan dari beberapa klub.
Jangan Lewatkan: Resmi Gabung PSM Makassar, Ini Alasan Mantan Kapten Persib Bandung Belum Ikut Latihan
Jangan Lewatkan: Selangkah Lagi, Empat Amunisi Baru Bakal Ikuti Jejak Pemain Keturunan Resmi Gabung PSM Makassar
Mulai, Persis Solo, Dewa United, Arema FC hingga Persija Jakarta, mereka semua pernah membidik pemain muda Pasukan Ramang.
Namun belakangan, hanya Persis Solo yang mendapatkan Ramadhan Sananta. Sementara klu lain gigit jari, pasalnya pemain lain menolak pindah dengan alasan tak mau jadi kacang lupa kulitnya.
Pelatih Kepala PSM Makassar, Bernardo layak disematkan julukan sebagai sosok yang paling banyak menyelamatkan karir pemain lokal Indonesia.
Beberapa pemain akademi, yang andai bukan karena Bernardo Tavarsa belu tentu mereka mampu bermain di Liga 1 musim lalu.
Sejumlah pemain muda PSM Makassar mampu diorbitkan Bernardo Tavares hingga ke tim senior.
Jangan Lewatkan: PSM Makassar Resmi Dapatkan Bek Tengah Eks Persib Bandung: Segera Gabung Latihan
Bahkan sebagian besar dari mereka bahkan mampu menembus persaingan timnas Indonesia.
Pemain muda seperti, Muh Dzaki Asraf, Ananda Raehan Alief, Victor Jonson, merupaka pemain muda yang karirnya mengkilap di tangan Bernardo Tavares.
Bukan hanya itu, Yance Sayuri juga menjadi langganan Timnas Senior. Ia bersama dengan kakaknya, Yakob Sayuri bahkan telah mendapat panggilan dari Timnas Senior untuk hadapi Argentina dalam FIFA Matchday.
Namun di sisi lain, ada pemain yang karirnya mengalami penurunan atau bahkan redup sejak diarsiteki Bernardo Tavares.
Pemain tersebut diantaranya, Patrick Kallon. Pemain akademi PSM Makassar ini dipromosikan ke tim senior pada erah pelatih Milomir Seslija.
Ia bahkan kerap dimainkan sebagai starter pada posisi sayap dan striker. Awal munculnya, Patrick digadang-gadang akan menjadi pemain muda yang sukses di tim senior.
Selama PSM ditangani, Bernardo Tavares, Patrick dipinjamkan ke Klub Dewa United.
Begitu juga dengan Rafli Asrul. Berbekal pengalaman bermain bersama Timnas, tak membawa pengaruh berarti bagi Rafli.
Musim lalu, dia menjadi cadangan mati di PSM Makassar. Bahkan ia tak pernah mendapar kesempatan merumput dalam lama resmi.
Edgar Amping pun tak jauh beda. Dia pernah dimainkan satu kali, dari bangku cadangan musim lalu.
Padahal, Edgar ini digadang-gadang akan menjadi bek sayap yang mampu meningkatkan prestasi PSM Makassar beberapa musim ke depan.