Iklan

Soal Dugaan Pungli SD di Bone, Kepala Sekolah Pilih Kembalikan Uang Siswa Setelah Jadi Sorotan

tim redaksi timurkotacom
Jumat, Mei 26, 2023 | 5:36 AM WIB Last Updated 2023-05-25T22:36:47Z

Wiwink-Pendidikan, Jumat 26 Mei 04:40 WIB

Ilustrasi


TIMURKOTA.COM, BONE- Berdasarkan hasil rapat dengan melibatkan pihak orang rua dan Komite Sekolah pungutan sebesar Rp 430 ribu per siswa di SD Inpres 6/75 Buareng dibatalkan.


Uang yang telah disetor masing-masing siswa kelas enam dikembalikan oleh pihak sekolah. Kemudian agenda rekreasi ke Tanjung Pallette dibatalkan. 

Hal ini disampaikan langsung, Kepala Sekolah SD Inpres 6/75, Hj Juli kepada awak media.

"Saya telah melaksanakan rapat bersama dengan Komite Sekolah dan pihak orang tua siswa. Ini menindaklanjuti juga klarifikasi pemberitaan media," ungkapnya.

Hj Juli melanjutkan, dari hasil rapat tersebut dipustuskan bahwa uang yang telah disetor siswa dikembalikan. Kemudian pihak orang tua dan guru saling memaafkan.

"Dinyatakan bahwa sudah tidak ada lagi masala, adapun rencana penamatan  ke pallette dibatalkan. Dan uang yang telah disetor 15 siswa sebanyak Rp430 ribu telah dikembalikan dan diterima langsung pihak orang tua," ungkapnya sembari menjelaskan bawa rapat dilaksanakan pada Kamis (25/05/23)

Diberitakan sebelumnya, Dugaan Pungutan Liar (Pungli) terjadi di lingkup sekolah SD Inpres 6/75 Buareng, Desa Buareng, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Pungutan tersebut diduga diakomodir  oleh guru kemudian sepengetahuan Kepala Sekolah (Kepsek). Pihak sekolah beralasan, pungutan sebesar Rp430 Ribu untuk membiayai pelaksanaan kegiatan perpisahan.

Pungutan dibebankan kepada 30 orang siswa kelas enam yang dinyatakan tamat tahun ajaran 2023/2024.

Dari informasi yang dihimpun, siswa kelas 6 pada sekolah tersebut berjumlah kurang lebih 30 orang dan akan menggelar acara perpisahan di Tanjung Pallette, Kabupaten Bone.

"Sekita 10 orang itu warga mampu, baru diwajibkan membayar 430 persiswa. Saya sendiri kasihan dengar tetangga cari uang/pinjam uang untuk biaya perpisahan anaknya," kata salah satu orang tua siswa yang meminta identitasnya dirahasiakan berinisial JM, Senin (22/5/2023).

Hal senada juga disampikan orang tua siswa yang lain, AJ. Dia mengungkapkan bahwa pembayaran tersebut wajib walau siswa tidak ikit ke acara perpisahan tersebut.

"Berat sebenarnya pak, tapi pergi atau tidak pergi tetap membayar," sebutnya melalui pesan instan, Selasa (23/5/2023).

Orang tua siswa yang lain yang meminta identitasnya dirahasiakan (alasan profesi yang digeluti) banyak orang tua yang mengeluh ke dirinya karena dinilai bisa berbicara depan forum, sedangkan orangtua yang lain tidak bisa.

"Kata mereka (para orang tua siswa. Red) wajib membayar, pergi tidak pergi tetap bayar, yang kasih bengkak biaya perpisahan ini dikarenakan biaya traspor pasalnya kendaraan untuk para guru harus ditanggung siswa dan katanya tidak kurang lagi itu biayanya," katanya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Soal Dugaan Pungli SD di Bone, Kepala Sekolah Pilih Kembalikan Uang Siswa Setelah Jadi Sorotan

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }