Wiwink-Daerah, Jumat 7 April 04:40 WIB
Pegawai bank memberi penjelasan usai terjaring razia |
TIMURKOTA.COM, BONE- Dalam kurung dua hari belakangan warga Kabupaten Bone dengan beredarnya berita terkait dengan oknum pegawai bank cantik berinsial, NJ (29) terjaring razia gabungan bersama rekan kerjanya di salah satu kamar wisma di bilangan Jl Benteng, Kota Watampone.
Setelah viral, NJ kemudian mengklarifikasi pemberitaan terkait dirinya sempat diamankan ke Posko Terpadu di Pelataran Rumah Jabatan Bupati Bone.
Dalam keterangan tertulis yang diterima media timurkota.com, NJ mengatakan ada kesalahfahaman saat dirinya diamankan.
Diamana, saat itu dirinya menjadi orang terakhir yang akan meninggalkan wisma. Apesnya, saat hendak bergegas, petugas kemudian datang.
"Ada enam orang di Wisma itu. Semua teman, saya pun ke sana karena dipanggil," ungkapnya memulai klarifikasinya.
NJ Melanjutkan, yang membuka kamar di lokasi adalah temannya berinisial WW. Setelah berkumpul, NJ kemudian dihubungi via ponsel untuk bergabung.
"Saya ditelepon untuk kumpul-kumpul. Lalu, Wisma ini dekat dari Kantor ku, jadi saya kesana sambil bawa mukena dan takjil." Lanjutnya.
Ia melanjutkan, setelah bubar satu persatu temannya meninggalkan lokasi. Saat itu di kamar tinggal dia dengan SU, keduanya bergegas keluar.
'Pas mau saya pakai jilbab ada mengetuk pintu. Saya pun bergegas untuk buka pintu, ternyata langsung ada semua itu tim di depan kamar,” imbuhnya.
Saat dibawa ke Posko Terpadu, NJ menjelaskan secara detail terkait dengan perihal dirinya bersama teman-temannya berada di lokasi.
"Intinya tidak ada terjadi apa-apa di dalam kamar. Sumpah demi Allah, dan sumpah atas nama kedua orang tuaku,” jelasnya.
Kabid Binmas Satpol PP Kabupaten Bone Junaedi menuturkan, saat diamankan oleh tim keduanya kooperatif untuk menjalani pemeriksaan di posko terpadu. Dalam pengakuan mereka memang kumpul dengan beberapa temannya.
“Saat anggota operasi, pasangan yang bukan muhrimnya kedapatan pasti akan diamankan untuk diberikan pembinaan. Dalam pengakuannya itu dua orang memang banyak temannya awalnya lalu pulang semua mi pas tim datang,” ucapnya.
Junaedi menegeaskan, pihaknya juga sudah menerima garansi dari kedua keluarga. Mereka juga tidak keberatan.
“Ada perwakilan dari pihak keluarga yang menjamin kedua pelanggar, setelah diberikan pembinaan dan tidak ada yang merasa keberatan dari kedua pihak keluarga. Maka mereka dipersilakan pulang setelah menandatangani surat pernyataan,” jelasnya