Wiwink-Daerah, Selasa 11 April 04:40 WIB
.jpg) |
| Suasana pelayanan Kantor Capil Bone (foto:situs resmi Capil Bone) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bone kembali dikeluhkan warga.
Jangan Lewatkan: Dramatis, Detik-detik Pemilik Rumah yang Terbakar di Bone Mampu Meloloskan dari Kepungan Api
Jangan Lewatkan: Didemo PMII, Wakil Bupati
Bone Sebut RSUD Lakukan Kesalahan dan Segera Dijatuhi Sanksi
Seorang pemohon berinisial, AA kepada timurkota.com mengatakan, awalnya ia mendatangi bagian pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Saya ingin mengubah status di KTP. Namun sampai di sana bukannya dilayani, dan diberi penjelasan terkait adanya perubahan SOP. Staf di sana malah bilang kalau mau dilayani harus pakai jenis HP Android," ungkapnya.
Ia kemudian mengatakan, yang ingin dilakukan adalah perubahan data. Namun staf capil yang melayani tetap bersikukuh agar menggunakan HP Android.
"Saya kemudian bertanya, apakah ada jalan agar saya tetap dilayani. Nanti ketika ingin menggunakan identitas digital baru gunakan HP sesuai persyaratan. Itu tetap ditolak, beberapa kali staf ini minta ganti HP katanya baru bisa dilayani," ungkapnya.
Arini mengatakan, pelayanan yang diberlakukan menyulitkan masyarakat. Ketika mereka yang datang warga kurang mampu, kemudian tidak punya HP.
"Kalau dari desa tidak punya HP kemudian tidak dilayani sama seperti saya alami. Bagaimana kira-kira, perubahan aturan tidak pernah juga disosialisasikan ke masyarakat," ungkapnya.
Kepala Dinas Catatan Sipil Kabupaten Bone, Andi Syaharuddin yang dikonfirmasi mengatakan, akan mencari identitas anggotanya yang melakukan hal tersebut.
"Indentitas staf yang melayani warga ada?," ungkapnya.
Setelah menerima identitas anggotanya yang melayani warga tersebut. Andi Syaharuddin menjelaskan, masih ada belum sepenuhnya difahami terkait dengan pelayanan identitas digital.
"Mungkin blm dipahami sepenuhnya tapi kita akan mengarah ke Identitas digital ke depan." Tambahnya.
Ia melanjutkan, pelayanan identitas digital diharapkan akan menjadi solusi untuk tetap memberi pelayanan di saat mengalami kendala teknis pada perekaman dan pencetakan KTP (pernggantian server).
"Sementara pemasangan servernya, tapi masih belum bisa connect sehingga kami mohon bantuan pendampingan tim tekhnis dari kemendagri," tutupnya.
