Wiwink-Daerah, Kamis 13 April 04:40 WIB
 |
| Dialog yang menghadirkan Sekretaris Dinkes Bone, Kamis (13/04/23) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Kolaborasi Kemitraan Kesehatan yang terdiri dari Relawan Kesehatan (Rekan) Kabupaten Bone, Komunitas Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Bone, Relawan Berani Donor Darah Bone, Millenial Peduli Kabupaten Bone menggelar dialog di salah satu cafe di Jl Jenderal Sudirman, Kota Watampone, Kamis (13/04/23).
Tampil sebagai pembicara dalam dialog ini diantaranya, Zainal, S.Sos., M.Si yang merupakan Ketua Umum Relawan Kesehatan Kabupaten Bone, bersama Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, drg Yusuf.
Dalam sambutan pembukanya, Zainal menyampaikan beberapa hal terkait dengan upaya melibatkan kalangan relawan dalam membantu pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
"Relawan tidak pernah berhenti bergerak, ini merupakan langkah kami yang sejalan dengan visi misi Bupati Bone," ungkapnya.
Zainal melanjutkan, ada beberapa program yang telah dijalankan para relawan. Termasuk BDDB yang selama ini aktif membantu terjaganya stok darah di Kabupaten Bone.
"Tentunya apa yang kita lakukan dapat terlaksana dengan baik berkat adanya dukungan dari pak dokter Yusuf yang memang juga bertindak selaku pembina dari relawan kesehatan," ungkapnya.
Sementara itu, drg Yusuf dalam pemaparan materinya banyak membahas program dari pemerintah untuk memudahkan pelayanan kesehatan di Kabupaten Bone.
"Sebelum lanjut, saya sampaikan bahwa keberadaan relawan kesehatan, hingga BDDB ini sangat membantu kami. Walau sebetulnya jumlah secara kuantitas tidak terlalu banyak, namun peran mereka sangat membantu menjangkau masyarakat kita, dalam hal mendapatkan pelayanan secara maksimal," ungkapnya.
Yusuf melanjutkan, salah saru program yang dikembangkan pemerintah pusat hingga ke daerah saat ini yakni bagaimana mempermudah persyaratan mendirikan rumah sakit.
"Pemerintah mempermudah persyaratan untuk mendirikan rumah sakit. Jadi ini akan membuka peluang pihak swasta mendirikan rumah sakit sehingga lebih mempermudah pelayanan masyarakat yang sakit," ungkapnya.
Khusus di Kabupaten Bone, Yusuf menjelaskan panjang lebar terkait dengan Universal Health Coverage (UHC) yang akhir-akhir ini sempat hangat diperbincangkan.
"Jadi UHC ini adalah program pemerintah daerah dengan menganggarkan Rp100 M lebih. Dengan UHC ini semua masyarakat dapat pelayanan kesehatan gratis. Cara kerjanya, terkadang ada masyarakat ingin berobat namun BPJS tidak aktif, maka saat itu pemerintah turun tangan daftarkan sebagai peserta BPJS agar dapat terlayani," tandasnya.
Ia melanjutkan, bagi pasien cukup menunjukkan KTP kemudian proses administrasi jalan dan mendapatkan pelayanan kesehatan sama seperti BPJS kelas tiga.
"Kalau pasiennya sekarat atau sakitnya parah dan membutuhkan pelayanan. Maka selalu ditekankan untuk dilayani terlebih dahulu urusan administrasi nanti belakangan," tutup Yusuf.
