Wiwink-Bola, Kamis 30 Maret 04:40 WIB
Pemain Persebaya menggelar latihan rutin |
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Tak semua pemain bernasib bagus ketika mendapat pelatih asing seperti Bernardo Tavares.
Jangan Lewatkan: Tiga Pemain Baru Resmi Bergabung PSM Makassar Musim Depan, Mantan Kapten Timnas Hingga Ponakan Legenda Inter Milan
Jangan Lewatkan: Lini Depan PSM Makassar Musim Depan Akan Sempurna, Ada Trio, Belanda, Brasil dan Naturalisasi
Pelatih berkebangsaan Portugal ini diasebut punya kelebihan dalam menentukan komposisi pemain yang akan diturunkan di setiap pertandingan.
Jangan Lewatkan: Berbanding Terbalik Musim Lalu, PSM Makassar Resmi Kontrak Jangka Panjang Dua Pemain Timnas
Sebagai eks tim penjaring bakat pemain klub top Eropa, Bernardo Tavares memilih menentukan pemain berdasar pada kinerja dan performa di lapangan saat latihan.
Ia sama sekali tak menilai pemain dari segi nama besar dan pengalaman bertanding di timnas Indonesia.
Jangan Lewatkan: Musim Lalu Tak Dilirik Pemain Bintang karena Tak Punya Stadion, Kini Setelah Kunci Tiket AFC, PSM Diserbu Pemain Bintang, Bernardo Minta Seleksi Ketat
Di tangan Bernardo Tavares, pemain dengan label timnas pun akan dicadangkan jika ia menilai belum maksimal dalam latihan.
Salah satu pemain senior yang nasibnya tak terlalu baik di tangan Bernardo Tavares yakni Rivky Mokodompit. Ia merupakan kiper dengan sejuta pengalaman.
Pernah memperkuat Persebaya Surabaya, bahkan beberapa musim lalu Rivky juga pernah berkostum dan menjadi kiper utama PSM Makassar selama tiga tahun.
Rivki Mokodompit |
Saat kembali ke PSM Makassar dengan harapan tetap jadi nomor satu. Malah tak terpenuhi. Ia justru menjadi pemain cadangan abadi lantaran Bernardo Tavares lebih memilih mempercayakan kiper utama kepada Reza Arya Pratama.
Jika berdasar pada pengalaman maka, Rivky lah yang paling pantas berada di posisi kiper utama. Karena dia juga bermodal eks Kiper Utama Timnas.
"Pelatih seperti Bernardo Tavares di PSM Makassar unik. Namun sebetulnya sosok seperti ini yang dibutuhkan," ungkap pengamat dan komentator sepakbola, Bung Kusnaeni.
Bernardo Tavares sendiri dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa ia menilai pemain dari kerja keras dan bukan nama besar.
"Pemain yang saya turunkan dalam pertandingan. Maka ia telah bekerja keras dalam latihan," tutupnya.