Wiwink-Daerah, Sabtu 4 Maret 04:40 WIB
Pemateri Sosialisasi dan Penyuluhan Anti Korupsi dan Narkoba, Zainal., S.Sos., M.Si menyampaikan materi di Desa Selli, Kecamatan Bengo, Sabtu (04/03/23) |
TIMURKOTA.COM, BENGO- Akademisi muda Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Prima Bone yang tergabung dalam Forum Integritas Bone menggelar Sosialisasi dan Penyuluhan Anti Korupsi dan Narkoba di empat desa di Kecamatan Bengo, pada Sabtu (04/03/23).
Jangan Lewatkan: Diserang Kelompok Separatis Teroris Puncak Papua, Anggota TNI Asal Lapri Bone Gugur Tertembak di Bagian Dada
Sedikitnya enam akademisi yang dilibatkan dalam sosialisasi dan penyuluhan ini diantaranya, Zainal., S.Sos., M.Si., Abdul Rahman S.Pd., M.Pd., Firman H., S.Sos., M.Si, Mardi., S.Sos., M.Si., Asriadi., S.Sos., M.Si dan Herman., S.Sos, M.Si.
Sosialisasi pertama dimulai di Desa Mattaropuli yang dipusatkan di Dusun Alekale. Dalam sosialisasi ini dihadiri peserta dari kalangan pelajar, guru, dan pemerintah desa setempat.
Peserta tampak bersemangat menyimak pemaparan materi yang disampaikan langsung, Zainal., S.Sos., M.Si salah satu poin penting yang disampaikan pemateri yakni bagaimana membudayakan anti korupsi sejak dini baik di lingkungan pemerintahan desa maupun sekolah.
Mahasiswa KKLP STIA Prima berfoto bersama Forum Integritas Bone dan pemerintah desa serta Kader Posyandu |
"Dalam upaya budaya anti korupsi, selalu kejujuran dikedepankan. Karena korupsi akan terjadi diawali dengan bibitnya yang disebut koruptif," ungkapnya di depan peserta.
Zainal melanjutkan, kategori praktik yang masuk kategori koruptif bagi siswa yakni menyontek ketika ujian di sekolah. Untuk kalangan guru dan pemerintah desa terlambat masuk kerja juga termasuk koruptif.
"Jadi para koruptor melakukan aksinya itu dimulai dari budaya koruptif. Artinya, dari hal kecil terlebih dahulu, kemudian ketika menjabat dan punya peluang selewengkan uang negara, maka disitulah terjadi korupsi," ungkapnya.
Kepala Sekolah, SMP Negeri Satap 2 Bengo, H Muh Idris., S.Ag., M.Si menyampaikan terimakasih atas kesediaan akademisi dari Forum Integritas untuk melaksanakan Sosialisasi di sekolahnya.
Para peserta dan Mahasiswa KKLP di Desa Mattaropuli bersama Forum Integritas Bone berfofo bersama |
"Selaku kepala sekolah, saya sangat berterimakasih. Karena apa yang menjadi kekhawatiran kami terhadap penyalahgunaan narkoba yang mulai menyasar kalangan pelajar telah dijelaskan secara detail oleh pemateri," ungkap Alumni Pasca Sarjana STIA Prima Bone ini.
Terkait dengan Budaya Anti Korupsi, Idris menganggap bahwa antisipasi dini di kalangan peserta didik merupakan hal yang sangat strategis karena mereka lah akan menjadi pemimpin bangsa di masa depan.
"Bahkan kalau perlu, kami ingin melaksanakan kegiatan sama meski tanpa ada Program dari mahasiswa KKLP, tentunya dengan menghadirkan pemateri sama," imbuhnya.
Setelah pelaksanaan Sosialisasi dan Penyuluhan di Desa Mattaropuli. Selanjutnya, Forum Integritas melaksanakan kegiatan sama di Desa Bulu Allaporenge.
Pada sosialisasi di Bulu Allaporenge, peserta didominasi kalangan pemerintah desa, Ibu PKK, Kader Posyandu dan kalangan pemuda.
Kepala Desa Tungke bersama Forum Integritas dan Mahasiswa KKLP Desa Tungke |
Sebelum Sosialisasi langsungkan, Firman H., S.Sos., M.Si selaku Sekretaris Panitia KKLP Angkatan XXII Tahun 2023 menyampaikan beberapa hal termasuk ucapan terimakasih kepada pemerintah desa.
"Kami memandang bahwa Korupsi dan Narkoba ini menjadi hal perlu kita sama-sama hindari. Karena ini akan merusak, olehnya itu melalui kegiatan ini tentunya pemateri menyampaikan hal-hal penting dalam rangka upaya memberantas korupsi dan narkoba," ungkapnya.
Selanjutnya kegiatan sama dilangsungkan di Desa Selli yang mayoritas dihadiri perangkat desa, Kader Posyandu dan beberapa tokoh masyarakat.
Kepala Desa Selli, Sultan pada kesempatan tersebut menyampaikan terimakasih karena dengan adanya sosialisasi dan penyuluhan dirinya punya modal untuk menghindari peraktik korupsi dan peredaran narkoba di wilayahnya.
"Ini sangat berguna bagi saya selaku pejabat baru. Karena saya menjabat sebagai kepala desa, baru lebih dua bulan. Jadi tentu ini akan menjadi modal utama bagi kami bersama perangkat desa lainnya," tuturnya.
Sosialisasi dan penyuluhan ditutup di Desa Tungke. Hadir kepala desa bersama perangkat dengan tentunya perwakilan warga, dan Kader Posyandu menerima dua materi.
Pada kesempatan ini Zainal., S.Sos., M.Si kembali menekankan kepada peserta bahwa selain bahaya narkoba bagi anak, ada pula hal yang dianggap sepele namun dampaknya merusak perkembangan anak.
"Penggunaan Telepon Selular (Ponsel) secara berlebihan. Jadi perlu juga diawasi anak. Jangan sampai HP malah disalah gunakan seperti game secara berlebihan, dan diawasi juga karena pengguna HP rentang disuguhi pornografi yang merusak mental anak," tukasnya.
Sekadar diketahui, Sosialiasi dan penyuluhan Anti Korupsi dan Narkoba menjadi program kerja dari empat kelompok Mahasiswa KKLP STIA Prima Bone Angkatan XXII Tahun 2023 di Desa Mattaropuli, Bulu Allapporenge, Selli dan Tungke.