Wiwink-Daerah, Rabu 22 Maret 04:40 WIB
Grento Walinono alias Puang Nene |
TIMURKOTA.COM, BONE- Aktivitas aliaran sesat di Dusun Pape, Desa Mattirowalie, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan akhirnya terkuak.
Jangan Lewatkan: Soal Aliran Sesat dengan Dugaan Nabi Palsu Puang Nene, Ketua Karang Taruna Libureng Adukan ke MUI Bone
Dari informasi yang diperoleh media ini terungkap bahwa aliaran yang dibawa oleh Grento Walinono alias Puang Nene bernama Al-Mukarrama Al-Khaerat Mukminin Segitiga Emas Sunda Nusantara.
Diketahui pula bahwa aliran tersebut punya pemimpin untuk wilayah Kabupaten Bone bernama, Hasang alias Acang.
Kepolisian Resort Bone pun telah turun tangan menangani dugaan aliran sesat tersebut.
Kasubsi PIDM Sihumas Polres Bone, Iptu Rayendra Muhtar SH mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait dengan aliran sesat tersebut.
"Kami sementara menelusuri dulu aliran sesat tersebut," ungkapnya.
Ia melanjutkan, Grento Walinono alias Puang Nene merupakan warga Kabupaten Soppeng yang disebut sebagai khalifah dalam aliran tersebut.
"Aliran ini tidak mewajibkan salat lima waktu. Memberi ilmu tarekat kepada pengikutnya untuk tidak salat jumat. Mereka pengikut diminta menyetor ongkos untuk pembeli kursi diakhir zaman nanti," imbuhnya.
Dugaan aliran sesat di Dusun Pape, Desa Mattirowalie, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan akan segera dilaporkan secara resmi ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bone.
Hal itu disampaikan, Ketua Karang Taruna Kecamatan Libureng, Andi Idhil. Ia mengatakan, dalam waktu dekat akan bersurat ke MUI Kabupaten Bone untuk mengadukan dugaan aliran sesat tersebut.
"Sementara saya kerjakan ini, bantu pak desa. Rencana kami akan bersurat ke Kecamatan dan MUI Bone," ujarnya.
Sebelumnya, warga digegerkan dengan adanya sekelompok orang yang diduga tergabung dalam aliran sesat.
Bukti aliran ini menyimpang yakni pengikutnya tidak diwajibkan melaksanakan salat jumat seperti umat muslim pada umumnya.
Selain itu, ada seseorang pimpinan yang diduga kuat dianggap mereka sebagai pimpinan dalam aliran atau nabi.
Ketua Karang Taruna Kecamatan Libureng, Andi Idhil kepada awak media mengungkapkan temuan kelompok aliran sesat itu berdasar pada laporan dari warga setempat ke pihak desa. Kelompok tersebut dipimpin orang bernama Puang Nene.
"Sudah ada beberapa pengikutnya. Sudah menyimpang itu, karena mereka tidak sholat Jum'at," sebutnya kepada awak media, Rabu (22/3/2023).
Idhil melanjutkan, Puang Nene tersebut dianggap nabi oleh pengikutnya. Kalau dia (Puang Nene. Red) datang dan minum kopi, gelas pengikutnya tidak boleh lebih besar dari gelas Puang Nene.
"Kalau kayak adai dan terus minum kopi itu gelasnya nda boleh lebih besar dari gelasnya Puang Nene, dan kalau ada sisa kopinya itu di minum sama pengikut sebagai berkat," papar Idhil.
Idhil menambahkan, pihaknya dan pemerintah desa setempat berrncana akan bersurat ke MUI Bone.