Wiwink-Daerah, Kamis 23 Maret 04:40 WIB
DR HA Fahsar M Padjalangi, M.Si. |
TIMURKOTA.COM, BONE- Dugaan aliran Sesat di Dusun Pape, Desa Mattirowalie, Kecamatan Libureng, pimpinan Puang Nene jadi perhatian semua pihak tak terkecuali Bupati Bone, DR HA Fahsar M Padjalangi, M.Si.
Bupati dua priode ini meminta kepada ulama untuk turun tangan melakukan pembinaan apalagi kata dia saat ini merupakan momen yang tepat karena bertepatan dengan bulan Ramadan.
"Saya kira disinilah perannya para ulama, terutama majelis ulama untuk turun melakukan pembinaan dan dakwah," ungkapnya.
Fahsar melanjutkan, permasalahan seperti ini tak boleh dibiarkan berlarut-larut. Ia bahkan meminta agar dilakukan pembinaan secepatnya.
"Kita berharap jangan berkepanjangan ini momentum yang sangat bagus bulan suci ramadan," tutup dia.
- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bone, Prof. DR. KH. Muh. Amir HM, M.Ag angkat bicara terkait dengan dugaan munculnya aliran sesat di Dusun Pape, Desa Mattirowalie, Kecamatan Libureng.
Menurutnya, jika ajaran tersebut keluar dari syariat agama atau rukun Islam maka tentunya harus diatasi agar ajaran tersebut tidak berkembang dan penyebarannya makin meluas.
"Kami berharap supaya aparat untuk ada yang pro aktif menelusuri itu ketika bertentangan dengan rukun Islam dan Iman yang kita yakini selama ini, maka harus segera diatasi sedini mungkin," ungkapnya.
Ia melanjutkan ada beberapa hal yang mesti jadi perhatian dalam menyikapi aliran diduga sesat tersebut. Salah satunya memastikan apakah mereka syahadatnya berbeda dengan Islam.
Kemudian ada nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Apalagi kalau ada aturan tak perlu puasa atau salat dengan hanya membayar sesuatu.
"Maka ketika itu benar-benar seperti, pasti kami akan berusaha mencegahnya karena ajaran agama pasti sudah dinyatakan ada puasa dan Salat dalam al quran dan jelas dalam ayat," tambahnya.
Menurutnya, MUI dan semua umat Islam akan bertanggungjawab jika ada tindakan seperti itu. Pasalnya, ketika terjadi pembiaran maka semua akan berdosa.
"Kewajiban kita semua termasuk MUI akan bertanggungjawab untuk bagaimana mengatasi penyebarannya itu karena kalau tidak ada usaha maka kita akan berdosa semua," lanjutnya.
Gurus Besar IAIN Bone ini melanjutkan dalam waktu dekat akan mempelajari semua informasi untuk mengetahui secara detail terkait dengan dugaan aliran sesat itu.
"Tentu kami dari MUI tugas kami adalah membina dan mendakwah mereka, kalau memang masih terus menerus begitu maka kita serahkam penindakannya ke aparat karena telah mengganggu ketentraman dan kedamaian apalagi di bulan ramadhan ini kita tidak mau terusik dengan persoalan-persoalan seperti ini," tutupnya.
Kepolisian Resort Bone menerjunkan tim melakukan penelusuran terkait dengan aliran sesat di Dusun Pape, Desa Mattirowalie, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Jangan Lewatkan: Soal Aliran Sesat dengan Dugaan Nabi Palsu Puang Nene, Ketua Karang Taruna Libureng Adukan ke MUI Bone
Polisi akan mencari fakta terkait dengan ajaran menyimpang tersebut. Selain itu polisi juga mengantisipasi adanya kemungkinan tindakan penduduk setempat yang mulai resah dengan keberadaan kelompok aliran tersebut.
Dari informasi yang diperoleh media ini terungkap bahwa aliaran yang dibawa oleh Grento Walinono alias Puang Nene bernama Al-Mukarrama Al-Khaerat Mukminin Segitiga Emas Sunda Nusantara.
Diketahui pula bahwa aliran tersebut punya pemimpin untuk wilayah Kabupaten Bone bernama, Hasang alias Acang.
Kepolisian Resort Bone pun telah turun tangan menangani dugaan aliran sesat tersebut.
Dugaan aliran sesat di Dusun Pape, Desa Mattirowalie, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan akan segera dilaporkan secara resmi ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bone.
Hal itu disampaikan, Ketua Karang Taruna Kecamatan Libureng, Andi Idhil. Ia mengatakan, dalam waktu dekat akan bersurat ke MUI Kabupaten Bone untuk mengadukan dugaan aliran sesat tersebut.
"Sementara saya kerjakan ini, bantu pak desa. Rencana kami akan bersurat ke Kecamatan dan MUI Bone," ujarnya.
Sebelumnya, warga digegerkan dengan adanya sekelompok orang yang diduga tergabung dalam aliran sesat.
Bukti aliran ini menyimpang yakni pengikutnya tidak diwajibkan melaksanakan salat jumat seperti umat muslim pada umumnya.
Selain itu, ada seseorang pimpinan yang diduga kuat dianggap mereka sebagai pimpinan dalam aliran atau nabi.
Ketua Karang Taruna Kecamatan Libureng, Andi Idhil kepada awak media mengungkapkan temuan kelompok aliran sesat itu berdasar pada laporan dari warga setempat ke pihak desa. Kelompok tersebut dipimpin orang bernama Puang Nene.
"Sudah ada beberapa pengikutnya. Sudah menyimpang itu, karena mereka tidak sholat Jum'at," sebutnya kepada awak media, Rabu (22/3/2023).
Idhil melanjutkan, Puang Nene tersebut dianggap nabi oleh pengikutnya. Kalau dia (Puang Nene. Red) datang dan minum kopi, gelas pengikutnya tidak boleh lebih besar dari gelas Puang Nene.
"Kalau kayak adai dan terus minum kopi itu gelasnya nda boleh lebih besar dari gelasnya Puang Nene, dan kalau ada sisa kopinya itu di minum sama pengikut sebagai berkat," papar Idhil.
Idhil menambahkan, pihaknya dan pemerintah desa setempat berrncana akan bersurat ke MUI Bone.