Wiwink-Bola, Senin 6 Februari 04:40 WIB
Kondisi lapangan di Desa Tungke yang dipagari kawat berduri akibat sengketa warga
TIMURKOTA.COM, BONE- Pemandangan tak seperti biasanya terjadi di Desa Tungke, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.
Jangan Lewatkan: Namanya Masih Terdaftar di PT LIB, Akankah Eks Pilar Timnas dan Persib Bandung Segera Kembali Merumput
Jangan Lewatkan: Pasca Kalahkan Bali United, Barito Putera Langsung Kirim Pesan ke PSM Makassar Janji Bakal Permalukan Pasukan Ramang di Markasnya
Lapangan sepakbola utama yang hampir setiap hari ditempati remaja bermain bola telah dipagari kawat berduri.
Jangan Lewatkan: Pulih Dari Cedera Pasca Operasi, Pemain Malah Tak Didaftarkan PSM Makassar ke PT LIB
Menurut sumber, lapangan tersebut masuk dalam sengketa antar warga. Pihak yang merasa sebagai pemilik ingin menguasai.
Jangan Lewatkan: PSM Sempat Dilema, Sosok Pemain Ini Ditawarkan Sebagai Pengganti Kenzo: Bernardo Sekuat Tenaga Yakinkan Manajemen
Berbagai cara telah dilakukan pemerintah desa. Mulai dari mediasi melibatkan tokoh masyarakat. Bahkan Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas juga dihadirkan namun belum ada solusi.
Jangan Lewatkan: Demi Menjaga PSM Tetap Berada di Jalur Juara, Tiga Pemain Timnas Korbankan Posisinya
Banyak kalangan menyayangkan sikap oknum warga yang memagari lapangan. Pasalnya Kabupaten Bone merupakan salah satu daerah yang punya potensi pemain sepakbola dari kampung.
Jangan Lewatkan: RESMI, Jelang Bursa Transfer Ditutup, PSM Makassar Kontrak Kapten Timnas Indonesia
Di PSM Makassar saat ini ada Erwin Gutawa, Rizky Eka Pratama, hingga Mufli Hidayat semuanya memiliki bakat alami mereka diorbitkan dari lapangan di Kampung.
Jangan Lewatkan: RESMI, Jelang Bursa Transfer Ditutup, PSM Makassar Kontrak Kapten Timnas Indonesia
Lokasi lapangan harus menempuh akses jalan rusak kurang lebih 7 Kilo Meter dari Jalan Poros Bone - Makassar. Dusun ini berada di kaki gunung.
Salah satu warga yang meminta identitasnya dirahasiakan (alasan kemanan. Red) berinisial IG mengatakan polemik ini sudah kedua kalinya terjadi.
Jangan Lewatkan: Taktik Orbitkan Pemain Muda PSM Makassar di Bursa Transfer Barbuah Manis, Bernardo Tavares Angkat Bicara
"Sebelumnya bulan Desember 2021 sampai saat ini, pihak yang mengklaim terus melakukan aksi yang mengganggu ketenangan masyarakat," ungkapnya kepada awak media.
Ia melanjutkan, pada hari Minggu tanggal 29 Januari 2023, oknum ini memagari lapangan dan melarang masyarakat untuk melakukan segala aktivitas di lapangan, termasuk berlalu lalang dan menyimpan hewan ternak.
"Kalau belum jelas status hukumnya, jangan dipagari," tegasnya.
Kepala Desa Tungke, Akbar saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa lapangan tersebut sudah puluhan tahun dan satu-satunya lapangan yang digunakan warga Desa Tungke dalam kegiatan olahraga.
"Polemik ini sudah dimediasi oleh pihak kecamatan dan kami juga hadir waktu itu," kata Akbar.
Terpisah, Camat Bengo Andi Rizky Pratama menyampaikan bahwa polemik ini sudah dimediasi di kantor camat yang dihadiri pihak yang mengklaim, Danramil, Kapolsek, dan Kepala Desa Tungke.
"Hal ini sudah kami mediasikan. Intinya kami meminta pihak yang mengkalaim untuk memperkuat buktinya. Kalau pihak pengklaim kuat buktinya berarti masyarakat harus rela tanah itu diambil. Tapi kalau bukti tidak kuat maka pihak pengklaim harus merelakan tanah tersebut untuk dipakai warga," terang Camat Bengo.