Wiwink-Kampus, Sabtu 7 Januari 04:05 WIB
Perwakilan Mahasiswa Kelas IID Kampus STIA Prima Bone menunjukkan hasil karya produk kewiraushaan |
TIMURKOTA.COM, BONE- Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Prima Bone menciptakan sedikitnya 11 produk kewirausahaan yang siap dipasarkan.
Produk tersebut merupakan tugas kelompok mata kuliah kewirausahaan. Mahasiswa yang terbagi dalam lima kelompok berhasil menciptakan beberapa produk makanan ringan.
Salah seorang mahasiswa yang juga Ketua Kelas IIID Kampus STIA Prima Bone, Ahmad Zesar kepada timurkota.com mengatakan, produk yang dihasilkan murni berbahan dasar buah kemudian diolah hingga menghasilkan produk yang tak kalah dengan produk di pasaran.
"Yang saya buat ini bahannya dari pepaya, prosesnya harus dilakukan dengan hati-hati. Mulai dari proses pengolahan pepaya dengan menggunakan kunyit agar tak pahit. Jadi prosesnya memang tidak mudah karena tujuan kami mendapatkan hasil maksimal," ungkapnya.
Zesar menambahkan, selain sebagai tugas mata kuliah kewirausahaan. Ia juga ingin produk yang dihasilkan nantinya akan dipoles sehingga ke depan betul-betul dapat dipasarkan ke UMKM di Kabupaten Bone.
"Kalau dari segi rasa, kami jamin hampir semua produk bisa bersaing. Namun yang menjadi kendala sekarang adalah dari segi ketahanan produk. Insyallah kami akan terus mencoba untuk melakukan inovasi agar ke depan mampu menciptakan produk tahan lama dan tentunya ada legalitas bisa agar kami bisa dipasarkan hingga ke luar daerah,"tukasnya.
Keberhasilan Mahasiswa dalam menciptakan produk kewirausahaan ini tak lepas dari dorongan dan dukungan dari Ketua STIA Prima Bone, Prof DR Dra Andi Cahaya MSi yang selalu menekankan agar mahasiswa mengembangkan kreativitas baik ketika di kelas maupun kegiatan-kegiatan di lingkup kampus.
"Tentunya kami mendukung mahasiswa untuk terus menunjukkan kreaitivitas. Apalagi menyangkut pengembangan diri dan tentunya mampu menunjukkan bahwa mahasiswa kita punya kualitas dan kemampuan di segala bidang termasuk kewirausahaan," ungkapnya.
Herman S.Sos, M.Si selaku dosen mata kuliah kewirausahaan di Kelas IIID yang dikonfirmasi mengatakan, semua produk yang diciptakan mahasiswa sudah layak untuk dipasarkan.
"Hanya saja memang masih dibutuhkan penyempurnaan seperti legalitas produk tentu dibutuhkan. Kalau dari segi rasa dan kualitas sudah sangat bagus," ungkapnya.
Ia berharap ke depan, produk mahasiswa tersebut dapat lebih dikembangkan lagi sekaligus belajar menjalankan sebuah usaha.
"Jadi mata kuliah kewirausahaan ini kami konsep dalam dua bagian ada teori dan praktek. Untuk praktek kami berharap tak hanya sampai pada produk jadi. Lebih dari itu, kami ingin mahasiswa ini bejalar bagaimana menjalankan sebuah usaha yang bersumber dari karyanya sendiri." tutupnya.
Dalam proses pembuatan, mahasiswa diminta membuat laporan mulai bahan, estimasi modal dibutuhkan hingga harga jika produk nantinya akan dipasarkan.
"Produk ini tidak asal jadi, mahasiswa membuat laporan dalam bentuk makalah. Semua bahan bahkan tahapan proses harus dimasukkan dalam laporan. Terpenting adalah proses pembuatan wajib ada dokumentasi berupa foto dan video," tutupnya.