Wiwink-Daerah, Kamis 19 Januari 05:16 WIB
Warga mengepung terduga pelaku pencurian yang bersembunyi di bangunan sarang walet, Kamis (19/01/23) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Warga Kampung Bajo, Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan mendadak heboh.
Penyebabnya seorang Bocah Kecil (Bocil) memanjat dan menerobos masuk ke bangunan sarang walet milik salah seorang warga pada Kamis (19/01/23) sekira pukul 21.00 Wita.
Informasi dihimpun di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pelaku yang belum diketahui identitasnya diduga hendak mencuri burung merpati di lokasi.
Namun aksinya ketahuan oleh warga, seketika pelaku dikejar lalu kemudian dia memanjat dan menerobos masuk ke bangunan sarang walet.
Puluhan penduduk setempat mengepung lokasi. Saat itu pelaku berada di atap bangunan bersembunyi. Meski dalam keadaan terdesak ia masih terus berupaya meloloskan diri.
Mendapat informasi, jajaran Polsek Tanete Riattang kemudian menerjunkan personelnya ke lokasi.
Petugas kepolisian bergerak cepat untuk mengamankan pelaku dari amukan massa yang telah memadati TKP.
Isu Penculikan Anak Sempat Berhembus
Berdasarkan keterangan saksi mata di lokasi kepada tim timurkota.com, saat sejumlah warga berteriak bahwa ada pencuri. Beberapa pria melakukan pengejaran. Mereka kemudian menemukan sandal anak kecil tak jauh dari bangunan sarang walet.
"Mereka menemukan sandal anak-anak di lokasi. Kemudian ada yang berteriak bahwa anak-anak diculik karena sandalnya tertinggal. Rupanya itu sandal milik pencuri dia buka baru panjat bersembunyi di atap bangunan walet,"ungkap, Muhammad Imran.
Dari informasi sandal tersebut, beradar info bahwa pelakunya merupakan penculikan anak.
"Tidak benar kalau penculikan anak. Ada juga warga berteriak pencurinya anak-anak. Itu maksudnya pelaku masih anak-anak, tapi karena sama-sama panik infonya terbalik menjadi penculik anak-anak," lanjut dia.
Imbauan Kapolres Bone Soal Isu Penculikan Anak
Kepala Kepolisian Resort Bone, AKBP Arief Doddy Suryawan telah mengeluarkan imbauan kepada warga di wilayah hukumnya agar tak mudah percaya dengan pesan berantai terkait dengan isu penculikan anak.
"Tetap jaga anak, paling penting jangan mudah percaya sebelum mengetahui atau ditemukan fakta," ungkapnya.
Kemudian, ia juga meminta kepada pihak orang tua untuk membekali anak pengetahuan agar mereka tak mudah percaya dengan orang yang baru dikenal.
"Bekali anak agar tidak mudah terpangaruh dengan orang yang tak dikenal," tukasnya.
Kapolres juga meminta kepada pihak orang tua untuk mengupayakan agar anak tidak mengenakan barang mahal yang dapat memancing pelaku tindak kejahatan beraksi.
"Mengawasi anak jika berada di luar rumah untuk tidak menggunakan barang mewah dan mencolok," imbuh Putra Malang Jawa Timur ini.
Untuk berjaga-jaga, anak perlu diingatkan agar tidak memisahkan diri dengan orang tua, atau guru ketika berada ditempat keramaian.
"Ingatkan anak jika berada di tempat ramai, agar tidak memisahkan diri dengan orang tua dan guru," terang Arief.
Hal paling penting lainnya kata Arief yakni bagi anak mesti dibekali dengan cara yang baik dan aman menunggu jemputan ketika pulang sekolah.
"Kiranya anak diminta untuk menunggu jemputan di area sekolah sebelum orang rua atau wali tiba di lokasi," tutupnya.