Wiwink-Daerah, Minggu 4 Desember 12:24 WIB
Suasana saat HMJ bersama warga melakukan Vaksinasi terhadap ternak sapi di Kecamatan Mare |
TIMURKOTA.COM, BONE- Mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan menimbulkan kekhawatiran tersendiri khususnya bagi peternak sapi.
Data terakhir yang dirilis Pemerintah Daerah Bone dari empat kecamatan sedikitnya terdapat 711 hewan ternak terkonfirmasi positif. Pemerintah daerah sendiri telah melakukan upaya pembatasan serta vaksin terhadap ternak.
Sejumlah kelompok mahasiswa dan beberapa organisasi kepemudaan ambil bagian dalam upaya penanggulangan PMK di Bumi Arung Palakka. Salah satunya adalah Himpunan mahasiswa Jurusan (HMJ) Peternakan Politeknik Pembangunan pertanian (Polbangtan) Gowa.
Mereka menyasar sejumlah desa di Kabupaten Bone untuk menyuntikkan vaksin jenis aftogen dari Argentina dengan dosis yang digunakan 2cc untuk 1 ekor sapi 1cc untuk kambing.
Keterlibatan mahasiswa telah meningkatkan percepatan pemerataan vaksin di Bone, tercatat 3.327 dosis vaksin telah aplikasikan pada ternak sapi.
Hingga saat ini desa yang telah disasar mahasiswa dari HMJ diantaranya, Desa Lakukang dan Ujung Tanah, Kecamatan Mare. Selanjutnya, Desa Mario, Bune dan Mallinrung ketiganya berada di wilayah Kecamatan Libureng.
Dilibatkannya, HMJ Peternakan tak lepas dari inisiasi Bidang Pemberdayaan masyarakat bersama Dinas Peternakan DNA Kesehatan hewan Bone.
Kegiatan ini melibatkan Puluhan Mahasiswa Peternakan Polbangtan Gowa. Kegiatan tersebut dilatarbelakangi oleh adanya kasus PMK yang pertama kali setelah beberapa dekade tidak ditemukan.
Ketua HMJ Polbangtan Gowa Dian Hidayat mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk respon cepat kami sebagai Mahasiswa yang background nya adalah peternakan. dalam penanganan PMK di wilayah Bone, dimana diketahui bahwa Bone merupakan Sentralisasi Sapi di Sulawesi Selatan.
"Kasus PMK yang terjadi hari ini tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, tetapi kami sebagai mahasiswa yang menjunjung tinggi nilai tri dharma perguruan tinggi khususnya pengabdian, harus berbuat dan ambil peran, sehingga menjadi perwujudan ketika menjadi alumni yang berkapasitas bukan hanya dalam segi teori melainkan juga dari segi praktek dilapangan. Dengan begitu peran mahasiswa bermanfaat," ujar Syahrul Ramadhan selaku Kabid Pemberdayaan masyarakat.
Dalam kesempatan lain setalah di konfirmasi, Urfiana Sara S.Pt. M.Si Selaku Ketua Jurusan Peternakan Polbangtan Gowa merespon baik kegiatan tersebut.
Kesmavet Keswan DPKH Bone drh Agusriadi M. Anim.s juga berharap agar hubungan kerjasama menjadi kerjasama yang simbiosis mutualisme.
"Saya berharap adik-adik mahasiswa dapat lebih banyak terlibat dan berperan dalam kegiatan kedinasan, bukan hanya dikegiatan PMK tapi juga dikegiatan yang lain. Ini akan menjadi kerjasama simbiosis mutualisme untuk adik-adik mempersiapkan skill dan kemampuan setelah lulus dan kedinasan mendapatkan tambahan tenaga dalam pelaksanaan kegiatannya. Pada akhirnya ini akan meningkatkan kualitas layanan kita untuk masyarakat sekarang dan dimasa yang akan datang," jelasnya.
(**/ Sumber artikel: Syamsuri Arsyad)