Wiwink-Bola, Minggu 18 Desember 07:53 WIB
Bernardo Tavares |
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- PSM Makassar mendapat sedikit angin segar jelang berhadapan dengan PSIS Semarang pada pekan ke-15 BRI Liga 1 2022 di Stadion Sultan Agung Bantul, Yogyakarta, Senin (19/12/22).
Jelang laga ini Pasukan Ramang sempat dikhawatirkan dengan beberapa pemain mengalami sakit dan terpaksa absen latihan. Namun setelah dicek oleh tim medis, para pemain tersebut dipastikan dalam kondisi fit kembali dan siap main.
Selain itu, Rasyid Bakri juga yang belum pernah main sejak liga dilanjutkan terlihat telah mengikuti semua menu latihan dari Pelatih Bernardo Tavares.
Ini menandakan bahwa sang Pangeran akan segera merumput kembali. Dirinya akan diduetkan dengan Wiljan Pluim dan M Arfan.
Sebelumnya, Pelatih PSIS Semarang, Ian Andrew Gillan melemparkan Perang Urat Saraf jelang timnya berhadapan dengan PSM Makassar pada Senin (19/12/22).
Menurut Ian, berbekal tiga kemenangan. Timnya punya khans kembali memenangkan pertandingan ketika berhadapan dengan PSM Makassar. Ia, mengatakan timnya selalu berusaha untuk mendapatkan kemenangan.
"Ya, Kami mencoba memenangi setiap laga yang kami mainkan," ujar Ian Andrew Gillan dalam konferensi pers pasca pertandingan melawan PSS Sleman, Jumat (16/12/22).
Ian Andrew berharap setelah Liga 1 selesai, PSIS berada di lima besar klasemen.
"Jika kita bisa mengakhiri liga di peringkat 5, 3 atau berapapun kami mencoba setinggi mungkin. Setiap laga kita coba menangi, itulah sepak bola. Di awal musim kita sempat turun."
PSIS memang tampil cukup baik, mereka berhasil menang tiga kali dalam empat pertandingan terakhir.
Artinya, PSIS berhasil mengumpulkan 9 poin dan semakin dekat dengan puncak klasemen Liga 1.
PSM Makassar Selesaikan Pekerjaan Rumah
Pasca menelan kekalahan perdana di BRI Liga 1 2022, PSM Makassar harus segera berbenah untuk menghadapi pertandingan berikutnya melawan PSIS Semarang.
Pasukan Ramang akan bentrok dengan Tim Mahesa Jenar pada Senin (19/12/22) mendatang. Ada beberapa catatan penting yang menjadi pekerjaan rumah bagi anak asuhan Bernaro Tavares jika berkaca pada saat mereka melawan Madura United.
Ada tiga pekerjaan rumah mendasar yang mesti diselesaikan PSM Makassar jika mereka tak mau mengakhiri Putaran Pertama dengan rentetan kekalahan.
Pertama adalah ketajaman lini depan. Dalam pertandingan melawan Madura United, pemain PSM Makassar terlihat tak mampu memeksimalkan peluang ketika telah memasuki kotak penalti lawan.
Pergerakan Donald Bissa dan Ricky Pratama pada babak pertama begitu mudah diantisipasi lawan. Peluang berbahaya bagi mereka hanya lahir pada memanfaatkan tendangan jarak jauh.
Ketika melakukan terobosan ke dalam kotak penali. Baik Bissa maupun Ricky selalu kehilangan bola sebelum memasuki area kotak terlarang lawan.
Begitu juga pada babak kedua, saat Bernardo Tavares menurunkan, Everton Nascimento. Ia lebih banyak terisolir, tak ada umpan manja. Bahkan jarak antara Everton dengan Kenzo Nambu terlihat selalu berjauhan sehingga distribusi bola sangat minim.
Kedua koordinasi lini belakang. PSM Makassar wajib meningkatkan koordinasi di lini pertahanan. PSIS Semarang merupakan salah satu tim dengan agresifitas sangat tinggi pada posisi striker.
Mereka punya, Taise Marukawa bersama dengan Carlos Fortes. Untuk pemain lokal juga mereka punya beberapa nama yang cukup tajam ketika berada di depan gawang lawan.
Duet Yuran Fernades dan Agung Mannan harus mendapat pelapis di sektor bek sayap. Bernardo sepertinya akan kembali menurunkan bek muda Victor Jonson untuk mengimbangi kecepatan pemain depan lawan.
Terakhir, lini tengah yang mulai terlihat sangat gampang dikuasai lawan. M Arfan yang selama ini menjadi pilar di sektor tengah terlihat mulai kewalahan.
Posisinya kemungkinan akan dilakukan evaluasi. Beberapa gelandang muda bisa saja diberi kepercayaan seperti Ananda Raehan Alif ataupun Muh Ralfi Asrul.
"Pertandingan ke depan, tentunya akan ada evaluasi terhadap hasil yang diperoleh hari ini. Namun saya tekankan apa yang terjadi dan hasil kita raih bukan kesalahan pemain. Mereka telah bekerja dengan sangat baik, jadi yang patut disalahkan adalah kami dari pelatih," tukas Bernardo Tavares.