Iklan

Inilah Dua Masalah yang Menimpa PSM Makassar Jelang Lawan Persita: Tetap Usung Pertahankan Rekor

tim redaksi timurkotacom
Rabu, Desember 07, 2022 | 2:42 PM WIB Last Updated 2022-12-07T07:42:02Z

Wiwink-Bola, Rabu 7 Desember 14:35 WIB

Pemain dan asisten pelatih PSM mempertanyakan dasar wasit mengganjar Bernardo Tavares kartu kuning


TIMURKOTA.COM, YOGYAKARTA- Dua masalah menghampiri tim PSM Makassar jelang berhadapan dengan Persita Tangerang dalam lanjutan BRI Liga 1 2022 pekan ke-13 di Stadion Sultan Agung Bantul, Kamis (08/10/22) Pukul 15.30 Wita.


Di tengah ambisi PSM Makassar untuk mempertahankan rekor sebagai tim tak terkalahkan pada ajang BRI Liga 1 musim ini justru Pasukan Ramang ditimpa masalah.

Mereka masih belum dapat memainkan kapten tim, Wiljan Pluim harus menuntaskan sanksi lima pertandingan akibat insiden prortes terhadap kepemimpinan wasit dalam laga melawan Persik Kediri beberapa waktu lalu.

Ketidak hadiran Wiljan Pluim coba diatasi tim pelatih dengan menempatkan Kenzo Nambu pada posisi gelandang serang. Meski belum semaksimal Pluim. Peran Kenzo masih terbilang cukup maksimal setidaknya dalam empat pertandingan terakhir.

Masalah kedua yang menimpa PSM Makassar, yakni Pelatih Kepala Bernardo Tavares terkena akumulasi kartu kuning sehingga ia tak diperbolehkan mendampingi tim PSM Makassar saat menghadapi Persita Tangerang.

Dengan begitu, Bernardo Tavares telah mengantongi dua kartu kuning. Sebelumnya pelatih berusia 43 tahun ini menerima kartu kuning saat PSM Makassar mengalahkan Arema FC  di Stadion BJ Habibie, Parepare pada Sabtu (20/8/2022).

Jika merujuk pada Pasal 57 Ayat 2 Regulasi Liga 1 2022-2023 dijelaskan, official yang memperoleh akumulasi dua kartu kuning dalam dua pertandingan berbeda selama berlangsungnya Liga 1 tidak diperkenankan  mendampingi satu kali pertandingan.

Ofisial yang memperoleh akumulasi di kartu kuning dalam dua pertandingan yang berbeda selama berlangsungnya BRI Liga 1, tidak diperkenankan untuk mendampingi satu kali pertandingan pada pertandingan berikutnya setelah akumulasi tersebut tercapai. 

"Aturan ini juga berlaku untuk kelipatan berikutnya (keempat, keenam, kedelapan, dan seterusnya)," tulis regulasi tersebut.

Pada pasal tersebut dijelaskan beberapa bagian yang masuk dalam kategori official diantaranya,manajer tim, pelatih kepala, asisten pelatih, tim media officer dan dokter tim.

Menanggapi kartu kuning bagi dirinya, Bernardo Tavares menilai wasit terlalu muda menghukum dan mengeluarkan kartu kuning buat PSM Makassar. 

"Saya menilai wasit terlalu muda memberi kartu kuning kepada pelatih. Saya dalam memberi instruksi di luar lapangan punya emosi. Perasaan tentu harus berikan instruksi berekspresi," tukasnya.

Ia melanjutkan, tak ada kata-kata kasar dan tindakan lain kepada pengadil lapangan. Bernardo hanya menyampaikan kritikan lantaran beberapa insiden pelanggaran keras terhadap pemainnya namun luput dari hukuman kartu buat lawan.

"Saya tahu dan berekspresi terhadap aturan saya tahu. Misalnya teknis aturan tekel, ini bisa dikartu dan itu tidak. Inilah yang membuat saya berekspresi," tutup dia.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Inilah Dua Masalah yang Menimpa PSM Makassar Jelang Lawan Persita: Tetap Usung Pertahankan Rekor

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }