Wiwink-Bola, Senin 19 Desember 14:02 WIB
 |
| Laporan Ketua Panitia, Zainal S.Sos, M.Si |
TIMURKOTA.COM, BONE- Yayasan Museum Kebudayaan Bugis menggelar Dialog dengan tema Pentingnya Perda Literasi Budaya dan Sastra Bugis di salah satu cafe di Jl Jenderal Sudirman, Kota Watampone, Senin (19/12/22) Pukul 13.30 Wita.
Dialog ini menghadirkan, Dr Ajib Padingdang yang merupakan anggota DPD RI. Ketua DPRD Bone, Irwandi Burhan. Perwakilan Dinas Perpustakaan daerah serta perwakilan dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone.
Ketua Panitia, Zainal S.Sos, M.Si dalam sambutannya mengatakan, dialog dilakukan sebagai upaya untuk mendorong adanya Peraturan Daerah (Perda) terkait literasi dan budaya bugis.
"Tentu kami dari panitia mengucapkan banyak terimakasih atas kesediaan para narasumber untuk menyempatkan hadir bersama-sama kita," ungkap akademisi STIA Prima Bone ini.
Enal nama akrab Zainal melanjutkan, dialog tersebut selain memberi pemahaman kepada peserta terkait dengan pentingnya payung hukum khusus untuk literasi dan budaya bugis.
"Juga paling penting ada hasil dan harapan akan perjuangan kita ke depan terkait usulan Perda ini," tutup, Enal.
Dialog kemudian dipandu moderator, Bahtiar Parenrengi yang juga merupakan jurnalis senior di Kabupaten Bone.
Pembicara pertama Dr Ajip Padindang menyampaikan beberapa poin penting yang menjadi dasar sehingga Perda Literasi Budaya dan Sastra Bugis dianggap penting.
"Literasi Budaya dan Sastra Bugis merupakan salah satu kekayaan Sulawesi Selatan. Sehingga sangat diperlukan adanya payung hukum dalam bentuk Perda," ungkapnya.
Menurut putra Kelahiran Kecamatan Patimpeng ini, ada empat poin penting yang menjadi sara pembentukan Perda.
"Diantaranya, ini akan menjadi dasar penyusunan kebijakan program dan anggaran Pemda. Kemudian, dapat melestarikan dan menumbuhkan budaya bugis sebagai perdaban bangsa," lanjutnya.
Selain dua poin penting di atas, menurutnya masih ada dua poin lain yang tak kalah pentingnya yakni, Perda dapat mengatur dan mengikat semua pihak untuk melakukan gerakan literasi dan bahasa bugis.
"Serta terakhir ini menjadi cita-cita kita semua sebagai putara Bone. Dengan Perda ini akan menjadikan kabupaten Bone sebagai pusat memajukan pemajuan budaya bugis." Tutupnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Bone, Irwandi Burhan SE, MM menganggap bahwa pertemuan tersebut bukan sekadar dialog biasa.
Politisi Partai Golkar ini menyebut dialog tersebut sebagai aspirasi yang merupakan hal wajib bagi dirinya sebagai wakil rakyat untuk ditindaklanjuti pada pembahasan Propemperda.
"Jika semua perserta yang hadir pada hari ini sepakat bahwa ini akan menjadi aspirasi. Maka tentu saya akan tindaklanjuti. Dan ini merupaka Aspirasi yang pastinya akan kami bahas bersama di DPRD Bone," ungkap Putra Kecamatan Lamuru ini.
Irwandi Burhan melanjutkan, ia mengapresiasi dialog yang dilakukan Yayasan Musuem Kebudayaan Bugis. Menurutnya, dialog tersebut ada output yang harus didapatkan.
"Saya disetiap kesempatan memang selalu menekankan agar dialog yang dilakukan akan ada output dihasilkan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Manajer Klub Sepakbola Paddengeng FC ini menjelaskan, bahwa pihaknya telah menetapkan 10 Propemperda pada November 2022 lalu.
Namun demikian, masih ada peluang penambahan Perda, alasannya terdapat satu Propemperda yang kemungkinan menyeberang.
"Untuk tahun 2023, ada Propemperda soal Kemajuan Kebudayaan Daerah yang diusulkan Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone. Ini nanti akan kami bahas, kalau memang tidak bertentangan kemungkinan digabungkan saja, artinya Literasi Budaya dan Sastra Bugis ini masuk dan kita akomodir secara keseluruhan menjadi Perda," tutupnya.
