Wiwink-Bola, Rabu 28 Desember 04:04 WIB
Kasus pembunuhan di Bone paling menonjol di 2022 |
**Artikel Ini Merupakan Rangkuman Peristiwa Pembunuhan Sepanjang 2022
TIMURKOTA.COM, BONE- Kabupaten Bone masih terbilang salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang mempunyai catatan kasus pembunuhan meningkat hampir setiap tahun.
Pemicunya beragam, ada dilatar belakangi dendam lama, ada pula pelaku dan korban dalam keadaan terpengaruh alkohol.
Media timurkota.com merangkum dari berbagai sumber, sepanjang tahun 2022, tercatat enam nyawa melayang akibat tindak kekerasan menggunakan senjata tajam.
Simak rangkuman bertianya berikut:
1. Janda Tewas di Tangan Pelajar
Kasus pembunuhan 2022 dimulai dari Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone. Tepat di Desa Pattiro Mampu pada, Senin (14/03/22), seorang wanita berstatus janda, Hj Murni tewas dengan sejumlah luka tusukan di bagian tubuhnya.
Informasi pembunuhan ini menggemparkan di lokasi. Warga sempat menduga, Hj Murni dihabisi oleh kawanan prampok lintas kabupaten.
Jangan Lewatkan: Teamusu Ulaweng Memanas Usai Tiga Warga Tewas Baku Parangi, Polisi Disiagakan di Lokasi
Namun belakangan, dari hasil penyidikan dilakukan pihak kepolisian terungkap bahwa pelaku bukan kawanan perampok melainkan serang pelajar berinisial, AM (16).
Dalam kronologi kasus yang dirilis polisi. AM awalnya masuk ke dalam kios korban kemudian mencuri dua bungkus rokok.
Aksi pelaku ketahuan setelah dipergoki korban. AM sempat meminta maaf dan berjanji tak akan mengulangi perbuatan dengan catatan korban tutup mulut alias tak menceritakan kejadian ke pihak orang tua pelaku.
"Namun korban tetap ngotot akan melaporkan dengan alasan kasus sama sudah sering dia alami namun baru kali ini pelaku tertangkap basah," tegas Kapolres Bone, AKBP Ardiansyah SIk, MSi.
Karena merasa terancam aksinya akan ketahuan. Pelaku memilih kembali ke kediaman pamanya mengambil pisau dapur lalu kembali ke toko dan menyerang korban.
"Pelaku kembali ke toko dan langsung menikam korban menggunakan pisau. Korban sempat berusaha menghindar dengan cara lari masuk ke dalam rumah. Namun dikejar, pelaku juga menemukan parang di dalam rumah yang juga dia gunaka habisi nyawa korban," tutup Kapolres yang sebentar lagi akan pindah ke Bulukumba.
2. Kasus Pembunuhan Akibat Sengketa Lahan di Tellu Siattinge
Kasus pembunuhan kedua terjadi di Desa Mattoanging, Kecamatan Tellu Siattinge terjadi pada Sabtu (11/06/22) lalu. Korban diketahui bernama, Supu (45) merupakan penduduk setempat.
Menurut keterangan pelaku, ia telah lama terlibat permasalahan dengan korban lantaran terlibat perebutan lahan. Pelaku AU (45) menyerang korban menggunakan senjata tajam jenis parang.
Jangan Lewatkan: BREAKING NEWS: Si Jago Merah Mengamuk di Palakka Bone, Seorang Nenek Tewas Terbakar
Kapolres Bone AKBP Ardiansyah menjelaskan, saat itu salah seorang saksi mendapati pelaku dan korban bertengkar.
Saksi yang melihat kejadian tersebut tidak berani melerai dan langsung pulang minta bantuan.
"Saat pulang saksi melihat korban melihat sebelumnya korban pulang ambil rumput tiba-tiba dihadang oleh tersangka di depan rumahnya dan terjadi pertengkaran," kata Ardiansyah.
3. Pembunuhan Dipicu Masalah Gaji di Mare
Seorang pemuda berinisial, US (22) menghabisi mantan bosnya, DP (44) di Desa Kadai, Kecamatan Mare, Senin (11/07/2022.
Motip pembunuhan ini dilatar belakangi dendam lama. Dimana keduanya korban dan pelaku pernah bekerja sama di rantau.
Setelah korban keberatan karena gaji tak kunjung dibayarkan. US kemudian memilih pulang ke kampungnya halamannya di lokasi.
Saat bertemu, korban dan pelaku bersitegang, tanpa banyak bicara US menikam DP yang mengenai bagian pungung dan dada.
Akibatnya, DP dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan ke pukesmas Mare.
4. Tiga Nyawa Melayang dalam Kasus Pembunuhan di Ulaweng
Peristiwa terakhir masih sangat segar diingatan tiga Orang warga Desa Tea Musu, Kecamatan Ulawenf, masing-masing, Ongko, Agu, Hatabe,
Ketiganya meninggal dunia di lokasi setelah terlibat saling serang menggunakan senjata tajam, parang, tombak dan bahkan diduga senpi.
Kronologinya, Agu melaporkan kepada dua saudaranya Hattabe dan Darawi bahwa dirinya telah terlibat perselisihan dengan Ongko.
Ketiganya kemudian memutuskan mendatangi rumah Ongko sambil membawa senjata tajam jenis parang. Setelah sampai di lokasi, mereka langsung terlibat keributan.
Agu, Hattabe, dan Darawi menyerang Ongko yang dibantu saudaranya Taming. Aksi saling serang itu menyebabkan lima orang terluka.
Tiga diantaranya, Ongko, Agu dan Hattabe meninggal dunia di lokasi. Kemudian, Taming mengalami luka berat. Sedangkan, Darawi melarikan diri dari TKP sesaat setelah kejadian.
Kapolres Bone, AKBP Ardiansyah SIK M.Si mengatakan, awal mula berasal dari adanya aduan korban yang meninggal dunia bahwa dia berselisih dengan adik pelaku.
"Setelah menerima laporan, pelaku mendatangi korban. Langsung terlibat saling serang menggunakan senjata tajam," ungkapnya.
Sementara menurut keterangan pemerintah setempat. Sebelum kejadian selama ini warga tak pernah ada perselisihan.
"Selama ini aman-aman saja, makanya kami juga kaget mendengar laporan bahwa tiga warga meninggal akibat kasus pemarangan," tukas, Aris.
Dia melanjutkan, tiga korban meninggal dunia merupakan warganya. Kemudian ada dua juga dilaporkan mengalami luka serius dan saat ini masih kritis.
"Sudah tiga orang meninggal, ada satu di bawa ke rumah sakit karena kritis," kata salah seorang perangkat Desa, Aris.