Wiwink-Bola, Jumat 21 Oktober 2022 10:57 WIB
Serum Institute Makassar menggelar FGD bertajuk Refleksi Sumpah Pemuda dalam Mengawal Kepemimpinan Jokowi - Ma'ruf Amin Membangun Bangsa
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Kepemimpinan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada tanggal 20 oktober 2022 memasuki tahun ketiga dalam memimpin Indonesia sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Pro dan kontra menjadi bahasan menarik dalam mereflesikan tiga tahun kepemimpinan Jokowi - Ma'ruf Amin.
Serum Institute Makassar menggelar FGD bertajuk Refleksi Sumpah Pemuda dalam Mengawal Kepemimpinan Jokowi - Ma'ruf Amin Membangun Bangsa di Hotel Grand Maleo Jl. Pelita Raya VIII, Bua Kana, Kota Makassar. Kamis, (20/10/2022).
Dalam kegiatan tersebut sejumlah pembicara yang dihadirkan diantaranya akademisi dan pengamat politik Arif Wicaksono, pengamat ekonomi Dr. Rendra Anggoro, sekertaris NU Makassar Usman Sofyan, tokoh agama Abdul Wahid, Humas IDI Makassar Wahyudi Muchsin, perwakilan buruh Abd. Muis serta beberapa perwakilan lembaga BEM, lembaga eksternal kampus juga turut hadir dalam kegiatan ini.
Akademisi sekaligus pengamat politik Arif Wicaksono mengatakan pemerintahan Jokowi periode kedua keterlibatan pemuda didalam pemerintahan begitu nampak, terbukti dari beberapa staff khusus hingga kabinet pemerintahan banyak melibatkan banyak anak-anak muda.
"Beberapa staff khusus presiden ini kan kebanyakan dari anak-anak muda semua, bahkan jubir presiden G20 yang ditunjuk pemerintah merupakan publik figur yang masih muda". Tuturnya
Namun, Arif juga mengatakan bahwa pemuda hari ini memang perlu untuk merefleksikan diri peka terhadap persoalan-persoalan sosial ditengah masyarakat.
"Karena ada juga pemuda yang masih apatis dengan keadaan sosial ditengah masyarakat. Nah, inilah yang perlu kita refleksikan sebagai pemuda agar peran pemuda betul-betul dirasakan oleh masyarakat". Ujar akademisi dan pengamat politik tersebut
Sementara itu, tokoh agama Abdul Wahid mengatakan keterbelahan antar umat beragama kurang begitu nyaman ditengah masyarakat.
"Hal ini kita lihat dengan adanya penolakan penceramah di berbagai daerah, hingga perdebatan antara cebong, kadrun dan kampret. Namun, baiknya fase setelah 30 oktober 2021 presiden Jokowi membuka dan mengajak perdamaian antara cebong, kampret dan kadrun". Terangnya
Selanjutnya, dokter Wahyudi Muchsin memberikan pandangan terkait keberhasilan pemerintah dalam menangani Covid-19. Menurutnya, Indonesia diakui sebagai negara yang berhasil menangani pandemi covid-19.
"Semua itu, tentunya tidak terlepas dari peran pemuda, pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat yang sadar terhadap Covid-19" Ujar dokter Wahyudi
Apresiasi terhadap peran pemuda dalam pemerintahan Jokowi juga disampaikan oleh Usman Sofyan. Ia mengatakan
"Presiden Jokowi-Ma'ruf memberikan kesempatan kepada pemuda untuk mengabdi kepada negara. Jokowi Membuka peluang kepada pemuda untuk bersaing di berbagai sektor" Ujarnya
Meskipun begitu, Usman Sofyan juga menambahkan bahwa pemuda mempunyai tantangan teknologi saat ini terkait dengan berita-berita hoax yang banyak beredar.
"Saya juga menghimbau kepada pemuda agar tetap hati-hati dengan berita-berita hoax yang beredar. harus cermat dalam bermedia sosial" tambahnya
Pandangan perwakilan buruh Abd. Muis menyebut Jokowi-Amin dalam hal tertentu patut diberi apresiasi, mengingat banyak prestasi yang telah dicapai. Namun bagi mereka sebagai pekerja belum melihat keberpihakan utuh dari pemerintah.
Berbeda dengan pandangan pengamat ekonomi Dr. Rendra Anggoro menyampaikan bahwa pemerintah perlu kewaspadaan ekstra dengan situasi dan kondisi perekonomian saat ini.
"Kondisi perekonomian negara dua tahun terakhir sangat memprihatinkan, ini disebabkan karena pandemi covid-19. Tahun depan diprediksi ekonomi global akan mengalami resesi, inilah yang perlu yang perlu diwaspadai oleh pemerintah dan mendeteksi secara dini resesi ekonomi global". Terang doktor muda ini
Ia juga menambahkan bahwa tata kelola perekonomian negara perlu perhatian kepada pemuda sebagai pelaku UMKM yang menjadi penyumbang PDB terbesar di Indonesia.
"Selama ini, pemerintahan Joko Widodo lebih memfokuskan terhadap pembangunan infrastruktur, sudah saatnya negara kembali fokus mendorong dan memberikan dukungan kepada pemuda sebagai pelaku UMKM". Tambahnya
Pandangan dari kalangan mahasiswa menyampaikan bahwa pemuda dan mahasiswa memiliki peran penting dalam mengawal setiap kebijakan pemerintah.
"Pemuda dan mahasiswa memiliki peran penting dari berbagai sektor terutama pada kebijakan pemerintah terhadap yang tidak pro terhadap rakyat". Terang Zuljalali, Ketua BEM FISIP Unismuh.