Wiwink-Bola, Jumat 21 Oktober 2022 16:08 WIB
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares dikenal sebagai pelatih yang punya keberanian dalam membongkar pasang starting line up di setiap pertandingan.
Terkadang dalam pertandingan yang dianggap sangat penting. Ia malah memarkir pemain asing demi memberi kesempatan kepada pemain muda untuk bermain.
Salah satu yang tak terlupakan, ketika ketika ia memilih tak memasukkan Wiljan Pluim dalam line up saat PSM Makassar berhadapan dengan tamunya Arema FC pada 20 Agustus 2022 lalu di Stadion BJ Habibie.
Menariknya lagi, pemain yang disiapkan sebagai pengganti adalah pemain muda belia, Ananda Raehan Alif merupakan jebolan akademi PSM Makassar yang baru berusia 18 tahun.
Begitu juga dengan lini tengah, Rasyid Bakri yang selama ini langganan duet M Arfan diparkir. Ia digantikan Bryan Cesar. Namun hasilnya, malah makin efektif. Serangan PSM Makassar makin mencair dan mampu mengalahkan Arema dengan skor 0-1.
Namun diantara perjudian Bernardo yang membuat manajemen PSM Makassar merawa was was adalah ketika laga melawan tim Tampines Rover di partai penentu penyisihan grup AFC Cup Zona ASEAN.
Di lini depan, Bernardo Tavares memilih menurunkan pemain minim pengalaman bahkan baru pertama kali menjalani debut sebagai starter pada ajang tingkat ASEAN.
Trio, Muh Dzaki, Ramadhan Sananta, dan Ricky Pratama menjadi ujung tombak PSM Makassar. Tak ada nama legiun asing, Everton Nascimento dan Kenzo Nambu.
Duo bersaudara Yakob dan Yance Sayuri juga baru diturunkan pada babak kedua. Lagi-lagi, hasilnya PSM Makassar sukses memenangkan pertandingan dengan skor tipis 2-1 berkat dua gol Everton Nascimento yang turun di awal babak kedua.
Keberanian Bernardo itu menjadi berkah tersendiri bagi pemain mudanya. Yakob dan Ramadhan Sananta langsung mendapat panggilan untuk memperkuat timnas Indonesia.
Selanjutnya, Muhammad Dzaki. Pemain asal Majene yang selama ini tak pernah diprediksi justru mendapat panggilan timnas dan kini, ia sementara mengikuti pemusatan latihan di Turki dan Spanyol.
Pemain lain yang muncul dipermukaan berkat Bernardo Tavares adalah Victor Jonson. Era pelatih sebelumnya ia tak pernah dipanggil ke tim senior. Namun di era Bernardo, Victor kini jadi langganan line up.
Kemudian pemain yang terakhir adalah Reza Arya Pratama. Berposisi sebagai penjaga gawang, pemain asal Parepare ini musim-musim sebelumnya hanya jadi kiper cadangan ke empat.
Barulah di masa Bernardo Tavares pemuda berusia 22 tahun itu mendapat kesempatan dan bahkan hingga kini tak tergantikan di bawa mistar gawang Pasukan Ramang. Ia bahkan menyingkirkan dua seniornya Rivky Mokodompit dan Harlan Suardi.
"Kalau kualitas pemain-pemain yang akan datang ke Tim (PSM Makassar) fifty-fifty. Lebih baik saya lakukan perjudian dengan memberikan kesempatan lebih kepada pemain muda dari akademi kami," tukas Bernardo Tavares.
Meski terbilang cukup berani, namun Bernardo Tavares diyakini punya banyak pertimbangan. Terlebih lagi, ia punya pengalaman sebagai tim penjaring bakat pemain sepak bola muda bersama klub raksasa Eropa Real Madrid dan Porto.