Wiwink-Kampus, Rabu 19 Oktober 2022 05:57 WIB
Suasana peringatan Harla PMII Komisariat Stia Prima yang ke-11 |
TIMURKOTA.COM, BONE- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Stia Prima Bone memperingati Hari Lahir (Harlah) mereka yang ke-11 tahun 2022.
Dalam perayaan Hari Lahir ini, Pendiri PMII Kabupaten Bone, Dr Rahmatunnair SAg MAg berpesan kepada jajaran pengurus komisariat untuk tetap berada di garda terdepan dalam upaya mengokohkan ke-Islaman dan ke-Bangsaan.
Menurut Ketua Tanfidziyah Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Bone ini, Kader dan anggota PMII harus memiliki dan menjaga komitmen terhadap nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan.
"Semangat keagamaan dan kebangsaan harus secara sinergis terinternalisasi dalam gerak langkah pergerakan." Ungkapnya.
Organisasi PMII menurutnya adalah tempat untuk menempa diri serta mengembangkan wawasan keagamaan moderat terbuka dan damai.
“Indonesia membutuhkan PMII sebagai pilar moderasi beragama yang akan diikuti oleh organisasi-organisasi kemahasiswaan lain,” lanjutnya.
Rahmatunnair, meminta kepada kader PMII untuk menjadikan paham PMII yang moderat menjadi role model gerakan mahasiswa di Indonesia.
“Islam ala Aswaja PMII adalah mengikuti model keberagamaan Nahdlatul Ulama yang saat ini dianut oleh masyarakat muslim di Indonesia bahkan Asia,” tandasnya.
Ia juga mengapresiasi para alumni dan pengurus PMII Komisariat Stia Prima Bone yang hingga saat ini mampu menjaga eksistensi dalam berorganisasi.
"Sebelas tahun ini membuktikan bahwa sahabat-sahabat PMII Stia Prima mampu menjalankan roda organisasi, menghadapi tantangan, olehnya itu tentu kita harapkan terus berproses untuk lebih baik lagi ke depan," tutupnya.
Sementara itu Jajaran Pendiri PMII Stia Prima Bone diwakili Ketua Komisariat Pertama, Ahwal Bin Ahmad mengatakan, PMII Komisariat Stia Prima ke depan harus terus berproses dan berbenah di tengah kemajuan dunia pendidikan.
"Saya rasa perjuangan kita tidak sampai pada 11 tahun ini. Kita ingin PMII terus ada dan menjadi wadah bagi mahasiswa yang tentunya berjiwa agamis dan nasionalis," ungkap Ahwal.
Ahwal menyampaikan, tantangan nyata bagi kader PMII ke depan berbeda pada masanya saat mendirikan komisariat.
"Dulu kami berjuang untuk bersama sahabat-sahabat mendirikan sebuah wadah buat kita. Sekarang tugas kita bersama bagaimana memanfaatkan dan menjadikan wadah ini sebagai proses untuk menciptakan kader PMII yang berkompeten, dapat diterima dimana saja, termasuk di kampus-kampus terlebih lagi di tengah masyarat," kuncinya.
Ketua Komisariat PMII Stia Prima Bone, Jemi Juni Harfani mengatakan, selama ini telah menjalankan sejumlah kegiatan baik berkaitan dengan pengembangan kader maupun terjun langsung ke masyarakat ketika dibutuhkan.
"Kami tentunya berharap ke depan agar kiranya terus mendapat bimbingan dari para sahabat senior, sepuh dan orang tua kami di PMII. Dalam menjalankan roda kepengurusan di Komisariat Stia Prima Bone," ungkapnya.
Jemi tak lupa mengucapkan terimakasih kepada para pembina PMII serta Ketua Cabang dan jajaran ketua komisariat PMII di Kabupaten Bone yang sempat hadir pada peringatan Harla tersebut.
"Saya menghaturkan terimakasih kepada sahabat senior, sesepuh PMII, Ketua Cabang PMII Kabupaten Bone. Sahabat Kopri dan seluruh jajaran panitia, yang telah berjuang bersama sehingga kegiatan ini dapat terselenggara," tukas Jemi.
Selain dialog, kegiatan ini juga diisi dengan yasinan, sholawatan bersama dan di Puncak Harla PMII Stia Prima Bone ditutup dengan prosesi pemotongan nasi tumpeng.