Wiwink-Bola, Senin 12 September 2022 12:10 WIB
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Wiljan Pluim masih dapat dimainkan saat PSM Makassar berhadapan Barito Putera dengan alasan pertandingan tersebut merupakan laga tunda.
Pertandingan melawan Barito Putera sendiri akan dilangsungkan di Stadion Demang Lehman pada Senin 3 Oktober 2022 pukul 17.00 Wita.
Sementara itu, PSM Makassar masih akan kehilangan, Wiljan Pluim sedikitnya hingga empat pertandingan ke depan. Jika mengacu pada sanksi yang diberikan.
Maka sanksi yang diperoleh Pluim tinggal empat pertandingan. Pasalnya, laga melawan Persebaya Surabaya sudah termasuk hitungan.
Selanjutnya, saat Pasukan Ramang bertandang ke Tengerang. Melawan Dewa United, Wiljan Pluim menjalani hukuman ke duanya.
Hukuman ketiga akan dijalani saat PSM Makassar menghadapi Persis Solo di Stadion Manahan. Duel tersebut akan tersaji pada Kamis (29/9) dan kick off pukul 17.00 Wita.
Kemudian pada laga kandang, melawan Persikabo di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare. Duel tersebut dijadwalkan berlangsung pada Jumat (7/10) pukul 19.15 Wita.
Pertandingan terakhir, Pluim masih akan dijalani hukuman ketika tim melawan Persita Tangerang, Kamis 13 Oktober 2022 pukul 17.00 Wita.
Sebelumnya, keputusan diambil Komisi Displin PSSI terkait dengan sanksi 5 pertandingan terhadap Wiljan Pluim diduga bertentangan dengan aturan yang dikeluarkan Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) terkait Laws of The Game.
Pada Pasal 12 disebutkan, pelanggaran dan kesalahan menggunakan bahasa dan /atau menyinggung, menghina atau kasar dapat mengakibatian kartu merah langsung.
Pemain yang mengeluarkan kata-kata tanpa penyerangan secara fisik ke kepada wasit diganjar kartu merah dan disanksi larangan bertanding sesuai dengan regulasi larangan pertandingan bagi pemain yang menerima kartu merah.
Pada pasal tersebut tak dijelaskan mengenai adanya hukuman tambahan. Sehingga pihak PSM Makassar akan melakukan banding dan menguji penerapan aturan pihak PSSI.
Terkait hukuman tambahan terdapat pada pasal lain di IFAB, yang berbunyi apabila pemain menyentuh wasit, seperti menghalangi mengeluarkan kartu dan kekerasan lain maka dapat hukuman tambahan larangan bermain.
Dalam kasus Pluim tak ada sama sekali sentuhan ke wasit. Pemain bernomor punggung 80 itu bahkan menjauh dari wasit.
CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin mengatakan, manajemen PSM Makassar menyadari adanya kemungkinan regulasi yang dilabrak PSSI dalam memutuskan sanksi bagi Pluim.
"Sudah jelas Pluim telah dikartu merah dengan alasan mengeluarkan kata tak pantas ke wasit. Tapi kita sesalkan kenapa ada hukuman tambahan 4 pertandingan. Padahal tak ada sentuhan, kata-kata itu keluar juga karena ada sebabnya," imbuh Appi.
Sebelumnya, secara mengejutkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan hukuman tambahan berupa empat pertandingan kepada kapten tim PSM Makassar, Wiljan Pluim.
Sanksi itu diberikan buntut dari dua kartu kuning yang diberikan wasit dalam waktu hampir bersamaan ketika PSM Makassar menghadapi Persik Kediri.
Saat itu Wiljan Pluim terlibat perebutan bola hingga terjadi kontak dengan pemain lawan. Wasit Zetman Pangaribuan kemudian mengeluarkan kartu kuning untuk Pluim.
Pada momen diberi kartu, Pluim terlihat emosi dan melakukan umpatan sekali sambil berlalu. Kemudian dua pemain asing Persik Kediri langsung mengintimidasi wasit dan menyempaikan bahwa itu merupakan kata-kata kotor.
Alhasil, Zetman langsung menarik kartu kuning lagi dan melayangkan ke Pluim. Sang kapten pun harus mandi lebih awal lantaran mendapat kartu merah.
Berikut Fakta Sanksi Buat Pluim:
1. Provokasi Pemain Persik ke Wasit Disorot
Hukuman Wiljan Pluim tak lepas dari provokasi dua pemain Persik Kediri. Dua pemain yang terlihat tiba-tiba mendekati wasit sambil menyampaikan beberapa kata.
Wasit kemudian langsung mencabut kartu kuning lagi dan mengganjar Pluim yang berujung kartu merah.
Wasit, Zetman Pangaribuan sebelumnya sempat membiarkan Pluim menjauh sebelum ada tekanan dari para pemain Persik.
2. Kata yang diduga dilontarkan Pluim ke Wasit
CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin mengatakan, dalam penyampaian yang diterima. Komdis menyebut bahwa Wiljan Pluim mengeluarkan kata kotor atau tak pantas saat diganjar kartu kuning oleh wasit.
"Iya, Pluim dianggap mengeluarkan kata-kata kotor. Kemudian ada hukuman 1 akibat kartu dan ada tamabahan 4 pertandingan lainnya," ungkap Appi.
3. Pengamat Sepakbola Sebut Ada Upaya Jegal PSM Makassar
Pengamat sepakbola yang juga merupakan komentator pertandingan Liga Indonesia, Ronny Pangemanan atau karib disapa Bung Ropan dalam tayangan youtubenya menyebut ada upaya pihak-pihak tertentu untuk menjegal laju PSM Makassar.
Ia menilai dibeberapa pertandingan, termasuk saat melawan Persik Kediri terlihat pengadil lapangan banyak membuat keputusan yang merugikan tim PSM Makassar.
4. PSM Makassar Pastikan Lakukan Banding
Manajemen PSM Makassar memastikan akan melakukan banding terkait sanski lima pertandingan yang dijatuhkan kepada Wiljan Pluim.
CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin mengatakan, hukuman yang diterima pemainnya dianggap berlebihan. Pasalnya apa yang dilakukan merupakan bentuk protes atas keputusan wasit.
Adapun dugaan kata-kata kotor, sudah diganjar kartu merah. " Ini sudah keterlaluan. Masa ada tambahan sanksi empat pertandingan. Sementara sudah dihukum kartu merah. Kami pastikan akan melakukan banding," tukasnya.
Appi juga menyebut, Komdis juga harus memperhatikan. Apa yang membuat pemainnya mengeluarkan kata-kata.
"Pasti ada sebabnya dan itu juga dari keputusan wasit sebelumnya," tutup menantu, Aksa Mahmud itu.
5. Bernardo Tavares Geram Menerima Kabar Pluim Disanksi 5 Pertandingan
Dengan gaya khasnya, Bernardo Tavares kembali menggebrak meja pada sesi jumpa pers usai pertandingan PSM Makassar melawan Persebaya Surabaya.
Ia menyebut sanksi yang dijatuhkan PSSI sangat tidak adil bagi PSM Makassar. "Saya sudah melihat pertandingan secara keseluruhan.
Hukuman 5 pertandingan tidak sesuai dengan apa yang terjadi dipertandingan itu," tukasnya.
Bernardo juga menyebut hukuman yang diberikan kepada Wiljan Pluim tidak masuk akal. Dan dirinya ingin diberi pemahaman terkait dasar keluarnya hukuman itu.
"Saya ingin diberi pemahaman terkait dengan aturan yang mereka jalankan. Hukuman ini sangat tidak masuk akal," kunci dia.