Wiwink-Bola, Jumat 12 Agustus 2022 16:34 WIB
Pemain PSM, Kenzo Nambu Cetak gol ke gawang Persija Jakarta
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Penampilan Imperesif PSM Makassar di awal Liga 1 Musim 2022 dan AFC Cup Zona ASEAN dianggap sebagai kejutan.
Menempati posisi tiga klasemen sementara dengan poin 7 dari hasil tiga perandingan dengan dua kali kemenangan dan sekali seri.
Bukan hanya itu, pada Piala AFC Zona ASEAN Pasukan Ramang lebih superior lagi. Mereka mampu menembus final Zona ASEAN secara mulus tanpa kekalahan.
Bahkan, sejak pemberlakuan format zona pada 2017 lalu. Pasukan Ramang menjadi klub pertama asal Indonesia yang mampu mencapai final.
Klub lainya seperti Persija Jakarta hanya mampu menembus semifinal pada 2018 dan PSM Makassar sendiri yang turun 2019 juga hanya sampai semifinal. Begitu juga dengan Bali United tahun 2022 hanya sampai pada penyisihan grup.
Jika dibandingkan penampilan PSM Makassar di awal musim ini dengan tahun lalu sangat jauh berbeda. Musim lalu mereka bahkan nyaris terdampak di zona degradasi.
Di akhir klasemen mereka berada di posisi 14. Atau hanya terpaut dua angka dari Persipura Jayapura yang harus turun kasta ke Liga 2 Musim 2022/2023.
Skuad PSM Makassar musim ini juga tidak begitu sempurna jika dibandingkan dengan klub bertarung timnas dan pemain Asing eks Liga Top Eropa.
Jika melansir situs transfermarkt.com, nilai pasar PSM adalah Rp58,23 miliar. Angka ini hanya separuhnya nilai pasar Persija Jakarta. Bahkan Bali United masih jauh unggul jika dibandingkan dengan nilai Pasar Pasukan Ramang.
Pada saat proses pembentukan tim. PSM Makassar menerapkan proses seleksi ketat. Tim pelatih tak pernah memandang status pemain.
Meski pernah bermain di Timnas Indonesia, jika dianggap tidak sesuai dengan formasi permainan pelatih Bernardo Tavares maka langsung dicoret.
- Bernardo Tavares Enggan Disebut Pembeda
Pelatih Asal Portugal, Bernardo Tavares yang menjadi arsitek PSM Makassar mengatakan bukan karena faktor dirinya semata hingga PSM Makassar mampu tampil superior.
"Kuncinya ada pada pemain kami. Merekalah yang eksekusi di lapangan. Ketika mereka dalam keadaan bahagia, bersemangat dan termotivasi maka segalanya akan diberikan untuk mengangkat prestasi tim," cetus dia.